Palangka Raya (ANTARA News) - Kalangan anggota DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengajak seluruh lapisan masyarakat setempat untuk menahan diri dan tidak membakar lahan dan semak belukar pada musim kemarau.
"Kami minta kepada seluruh lapisan masyarakat yang di Kota Palangka Raya untuk bisa menahan diri dan tidak membakar hutan dan lahan perkebunannya di saat musim kemarau yang terjadi saat ini," kata anggota Komisi C DPRD Palangka Raya, Budi Susilo, Selasa.
Ia mengatakan, apabila terjadi kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan, maka yang dirugikan pasti masyarakat juga, terutama anak-anak usia dibawah umur dan orang tua lanjut usia.
Selain merugikan masyarakat, kata Budi Susilo, roda perekonomian masyarakat juga akan lumpuh, harga bahan sembako dapat dipastikan akan melambung tinggi akibat pengaruh kabut asap.
Oleh sebab itu Budi berharap seluruh lapisan masyarakat "Kota Cantik" Palangka Raya untuk lebih bisa menahan diri dan tidak membakar hutan dan lahannya secara sembarangan.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya telah menyiapkan sekitar 110.000 masker sebagai langkah antisipasi penanganan kabut asap yang biasa terjadi saat memasuki kemarau.
"Kami sudah siapkan 4.000 masker di 10 puskesmas yang terdapat di daerah kita, sementara di dinas sendiri tersedia 70.000 masker. Pada saatnya nanti akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis," kata Kepala Seksi Penanggulangan wabah dan Bencana Dinas Kesehatan, Siska.
Ia mengatakan seluruh masker tersebut merupakan penyiapan tahap pertama dan jika nantinya diperlukan penambahan maka pihaknya siap segera menyediakan.
"Ini adalah penyediaan tahap awal. Pengadaan tahap kedua kita belum tahu berapa banyak yang dibutuhkan. Semua tergantung kebutuhan di lapangan. Berapapun yang diperlukan kami akan sediakan, dan untuk itu laporan falid dari seluruh puskesmas akan menentukan," kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBN dan Damkar) Palangka Raya, Anwar Sanusi Gayo, juga menyatakan kesiapannya dalam menanggulangi kabut asap yang biasa terjadi saat musim kemarau.
"Kami selaku badan penanggulangan bencana sudah melakukan berbagai persiapan untuk menanggulangi kabut asap saat kemarau. Selain itu kami juga telah melakukan berbagai upaya antisipasi sehingga kebakaran lahan dan hutan yang terjadi dapat ditekan," kata Anwar.
Ia mengatakan berbagai berbagai persiapan itu diantaranya dengan pembagian selebaran dan imbauan kepada masyarakat tentang larangan dan bahaya pembakaran lahan dan hutan.
"Kami juga telah melakukan pemetaan kawasan yang berpotensi tinggi terjadi kebakaran yang meliputi pendataan jalur menuju lokasi hingga sumber air terdekat," kata mantan Kepala Dinas PU Palangka Raya itu.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengetahui letak titik api.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015