Jadi, ya memang harus ada bandara baru."

Sleman (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menyatakan, menyerahkan sepenuhnya kelanjutan pembangunan bandar udara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kepada pemerintah daerah setempat karena Bandara Adisutjipto sudah tidak akan mampu menampung aktivitas penerbangan yang ada.

"Bandara Adisutjipto ini sudah sangat penuh sehingga harus ada alternatif pembangunan bandara baru. Untuk itu semua kami serahkan kepada Pemda DIY," kata Jonan di Sleman, Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, saat ini permasalahan yang terjadi terkait dengan rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulon Progo harus dapat dicarikan solusi oleh pemerintah daerah, agar rencana pembangunan dapat berjalan.

"Pembangunan di bandara di Kulon Progo kan ternyata ada penolakan dari sebagian masyarakat setempat. Semua terserah Pemda DIY, setelah kemarin kalah dalam gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta, apakah akan menempuh langkah mengajukan banding atau mau mencari lokasi baru? Semua terserah Pemda DIY," katanya.

Ia mengatakan, Bandara Internasional Adisutjipto sudah terlalu padat dan tidak mampu menampung untuk kegiatan penerbangan komersil.

"Jadi, ya memang harus ada bandara baru. Bandara Adisutjipto Yogyakarta nantinya untuk keperluan penerbangan yang lain, yakni untuk Sekolah Penerbangan TNI AU," katanya.

Jonan mengatakan, sementara ini yang perlu dilakukan adalah penataan di kawasan Bandara Adisutjipto dengan menambah luasan area publik, karena terminal yang ada sudah terlalu padat.

"Ruang publik harus diperbanyak agar lebih luas, dan calon penumpang bisa lebih nyaman. Jangan sisi komersilnya yang dikembangkan, jadi toko-toko atau gerai-gerai yang ada di Bandara Adisutjipto dikurangi, dan dijadikan area publik," katanya menambahkan.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015