"Kalau libur lebaran di sini memang selalu ramai terutama pengunjung yang datang bersama keluarga," kata Kepala Seksi Kemitraan Museum Nasional Syafei kepada ANTARA News, Selasa.
Menurut Syafei, pengunjung museum yang beroperasi sejak tahun 1868 itu semakin meningkat dari tahun ke tahun.
"Pengunjung meningkat dari tahun ke tahun seiring kesadaran orang-orang yang semakin meningkat untuk berkunjung ke museum," ujar Syafei.
Setelah tutup tepat pada hari raya Idul Fitri, Museum Nasional kembali dibuka untuk umum pada Minggu (19/7) dan langsung dipadati pengunjung yang mencapai 1.289 orang.
"Senin kemarin kami tutup lagi karena setiap Senin memang tutup, hari ini baru buka lagi. Pengunjung sangat ramai dan kemungkinan sampai sore terus bertambah," jelas Syafei.
Hingga saat ini, Museum Nasional menyimpan sekitar 141.000 benda-benda bernilai sejarah yang terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi, numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, sejarah, dan geografi.
"Di sini merupakan puncak-puncak kebudayaan Indonesia. Sejarah dan kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke ada di sini," kata Syafei.
Salah satu pengunjung Seli yang datang bersama keluarganya mengaku memang berniat untuk mengunjungi Museum Nasional.
"Kalau tidak saat libur seperti ini justru susah kumpulnya, ini sekalian jalan-jalan keluarga dan berkunjung ke beberapa tempat. Mumpung Jakarta lagi sepi," ungkap Seli.
"Selain wisata, kami jadi tambah pengetahuan di sini," tambahnya.
Para pengunjung terlihat antusias mengamati sejumlah koleksi yang dimiliki Museum Nasional. Beberapa koleksi pun dijadikan latar oleh pengunjung yang kerap mengabadikan momen bersama mereka atau sekedar selfie.
Pewarta: Monalisa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
