PBB, Amerika Serikat (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, menekan pihak berwenang di Burundi menarik semua hambatan dan larangan agar pemilu di negara itu dapat dilakukan secara damai.
Ban menyerukan pihak berwenang untuk melakukan semua hal dalam kekuasaan mereka untuk memastikan keamanan dan suasana damai selama pemilu (di Burundi), kata pernyataan dari juru bicara Ban Ki-moon.
"Dia lebih jauh menyerukan agar semua pihak menahan diri dari setiap tindakan kekerasan yang dapat membahayakan stabilitas di Burundi dan di kawasan," demikian pernyataan itu.
Sehubungan jeda dalam dialog antar-warga Burundi, Ban mengatakan, hal itu tanpa kesepakatan yang dicapai tentang berbagai isu yang dapat berkontribusi pada penciptaan iklim kondusif bagi penyelenggaraan pemilu yang kredibel dan damai, sebagaimana ada dalam rekomendasi relevan dari EAC (East African Community/Masyarakat Afrika Timur) dan Uni Afrika.
Burundi menjalani pemungutan suara pada Selasa dengan Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza, berharap untuk memenangkan masa jabatan ketiga kali berturut-turut meskipun ada kecaman internasional dan ribuan orang melarikan diri dari Burundi karena takut akan ancaman kekerasan.
Kelompok oposisi dan kelompok masyarakat sipil mengecam pencalonan diri Nkurunziza dalam pemilihan presiden Burundi sebagai tindakan yang inkonstitusional dan melanggar perjanjian damai 2006, yang mengakhiri belasan tahun aksi perang saudara dan pembantaian etnis di Burundi.
Beberapa jam sebelum pemungutan suara dibuka, terjadi ledakan dan tembakan pada Senin (20/7), di ibukota Bujumbura, yang merupakan episentrum dari aksi protes anti-pemerintah selama tiga bulan.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015