Bandarlampung, Lampung (ANTARA News) - Jasa penyedia "ngecas" telepon genggam (ponsel) di Terminal Rajabasa pada arus balik Idulfitri 1436 Hijriah sebesar Rp2.000 sekali cas.
"Lonjakan penumpang pada arus mudik menambah keuntungan bagi kami penyedia listrik atau casan telepon genggam," kata Faridah penyedia ngecas telepon genggam, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan, untuk satu jam melakukan pengecasan dikenai biaya Rp2.000.
"Setiap harinya konsumen yang memakai jasa ini bisa 15 orang lebih dan satu kali melakukan cas bisa dua hingga tiga jam," kata dia.
Mereka lanjutnya diberikan nomor sehingga para konsumen yang ingin mengambil telepon genggamnya wajib untuk menyerhakan nomor yang telah diberikan.
Keuntungan dari menjual jasa ngecas ponsel, lanjutnya, justru dirasakannya pada arus balik, sedangkan pada arus mudik masih stabil pendapatannya. Kemungkinan, lonjakan penumpang pada arus balik ini bertepatan dengan telah berakhirnya libur anak sekolah.
"Tahun lalu pendapat meningkat saat arus mudik, tahun ini malah arus balik yang lebih banyak," kata dia.
Hal senada diungkapkan, Rifka penyedia jasa yang sama yang mengatakan, dalam sehari keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp300 ribu. Modalnya hanya listrik dan casan jika pemudik tidak membawanya.
"Selain berjualan makanan, menjual jasa ini juga sangat menguntungkan," katanya.
Sementara itu, para penumpang juga merasakan terbantu dengan adanya penyedia casan ini karena akan ponsel kembali aktif dan bisa berhubungan dengan sanak famili yang ingin mengetahui keberadaan saat ini.
"Penyedia casan sangat membantu kami khususnya pemudik, karena sudah terlalu lama di jalan telepon genggam off," kata Tri pemudik asal Jakarta.
Ia menambahkan, untuk jasa ngecas ponsel juga tidak terlalu mahal dan masih bisa terjangkau oleh kocek.
Pewarta: Agus Wira Sukarta dan Roy BP
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015