Sejumlah pusat kuliner yang ramai didatangi pemudik di antaranya Sokaraja yang terkenal dengan soto dan getuk goreng, Mersi yang menjadi sentra industri jenang jaket (jenang ketan), serta Sawangan berupa mendoan dan keripik tempe.
Salah seorang pemudik dari Yogyakarta, Agus (45), Senin, mengaku singgah di Sokaraja untuk sekadar menikmati soto dan membeli getuk goreng untuk dibawa ke Jakarta.
"Di Jakarta sebenarnya banyak yang jualan soto Sokaraja dan getuk goreng Sokaraja tapi rasanya lain. Kalau di sini, cita rasanya masih sangat khas," katanya.
Dharmawan (40) mengaku telah memesan jenang jaket di Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, untuk dibawa pulang ke Klaten.
Menurut dia, jenang jaket memiliki cita rasa yang khas dibanding jenang lainnya karena dibuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan kelapa tanpa dicampur dengan tepung beras.
"Jenang jaket yang diproduksi di Mersi sangat legit sehingga cocok untuk dijadikan sebagai oleh-oleh," katanya.
Pemilik sentra jenang jaket, Sri Monah mengatakan bahwa harga jenang jaket bervariasi, yakni sebesar Rp12 ribu per bungkus untuk jenang jaket polos serta Rp13 ribu per bungkus untuk wajik dan jenang jaket wijen.
Selain itu, dia juga menyediakan jenang jaket yang belum dipotong-potong untuk dijual kiloan, yakni sebesar Rp24 ribu per kilogram untuk jenang jaket polos dan Rp26 ribu per kilogram untuk jenang jaket wijen.
Menurut dia, pemesanan jenang jaket meningkat sejak satu pekan sebelum lebaran.
"Dalam kondisi normal, kami biasanya memroduksi jenang jaket dari 2-3 kuintal tepung ketan. Namun sejak satu pekan sebelum lebaran meningkat menjadi 9-10 kuintal tepung ketan karena saking banyaknya pesanan," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015