Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 70 warga Indonesia di Skotlandia baik dari kalangan para pelajar, pekerja, anak-anak, hingga warga Inggris menikah dengan WNI mengelar perayakan hari Idul Fitri pada hari Sabtu, 18 Juli.
Perbedaan penetapan tanggal 1 Syawal 1436 H di Inggris Raya tidak mengurangi semangat WNI yang berdomisili di Skotlandia untuk tetap berkumpul bersama merayakan hari idul fitri di kota Glasgow, UK, demikian Ketua Keluarga Islam Britania Raya KIBAR Glasgow, Eko Aditya Rifai, kepada Antara Jakarta, Minggu
Dikatakannya acara Halal bi Halal ini menjadi ajang silaturahim bagi warga Indonesia di Skotlandia sekaligus obat rindu karena tidak bisa lebaran bersama keluarga di tanah air.
Warga Indonesia di Skotlandia turut hadir meramaikan idul fitri tahun ini tidak hanya dari Glasgow, tapi juga turut hadir dari kota-kota lain Britania Raya, seperti Dundee, St. Andrews, Aberdeen, Manchester, Stirling, dan daerah lainnya. Mulai dari kalangan pelajar, pekerja, anak-anak, hingga warga Inggris menikah dengan WNI juga ikut menambah suasana hari raya semakin ramai.
Acara halal bihalal salah satu rangkaian dan menjadi acara puncak program Ramadhan hingga Idul Fitri yang diadakan PPI bekerja sama dengan Keluarga Islam Britania Raya (KIBAR) Glasgow, ujar Eko Aditya Rifai.
Eko menambahkan, selama Ramadhan KIBAR dan PPI Glasgow berhasil menggelar berbagai program, antara lain tadarus online, pengajian, buka bersama, tarawih, itikaf hingga sahur bersama. Program-program tersebut tidak hanya dilakukan dalam lingkungan warga Indonesia tapi juga dilakukan bersama umat muslim dari negara lain.
Ada juga acara yang dilakukan bersama alumni di Indonesia dan Sekolah Juara asuhan Rumah Zakat, Glasgow Menginspirasi.
Di acara tersebut, selain buka bersama, pelajar di Glasgow melakukan video conference dengan anak-anak sekolah juara. Para pelajar berbagi cerita dan menebar inspirasi mengenai pengalaman sekolah di luar negeri, ujar Eko.
Hingga akhirnya ramadhan usai dan umat muslim merayakan Idul Fitri. Dimulai dengan sholat Ied berjamaah. Selepas sholat ied, warga Indonesia berbondong-bondong menuju tempat halal bi halal dan langsung menyerbu makanan khas lebaran di Indonesia yang tersaji mulai dari lontong, opor, rendang, sambal hati, bahkan kue kering khas hari raya.
Berlebaran jauh dari keluarga merupakan pengalaman pertama saya. Namun saya tetap dapat merasakan kehangatan rekan di Skotlandia. Indahnya lebaran bersama keluarga baru, ujar salah satu mahasiswa PhD di University of Aberdeen, Herdayanto Sulistyo.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015