Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta tim kementerian yang dipimpinnya hari ini bertolak ke Tolikara untuk bergabung dengan tim Kanwil Kemenag Provinsi Papua dan Kankemenag Kab. Tolikara.
Menag menugaskan tim ini untuk segera berkoordinasi guna mengambil dan mengimplementasikan langkah-langkah yang diperlukan.
“Saya instruksikan Dirjen Bimas Kristen, Kabalitbang-Diklat, dan tim pada Ahad ini menuju Tolikara, bergabung dengan Kakanwil Papua dan Kakankemenag yang telah lebih dulu ada di sana,” kata Menag di Jakarta, Minggu.
“Tim ini akan melakukan langkah-langkah koordinasi dan implementasi yang diperlukan,” tambah Menag dalam siaran pers Kemenag, Minggu.
Koordinasi dan implementasi langkah-langkah strategis ini, lanjut Menag,
akan dilakukan dengan ormas keagamaan, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), serta tokoh masyarakat dan pihak terkait dalam rangka menjaga kerukunan.
“Kemenag bersama ormas keagamaan, FKUB, dan tokoh masyarakat akan terus meningkatkan koordinasi guna menjaga dan memelihara kerukunan hidup umat beragama,” jelas Menag.
Menteri Lukman menandaskan, bahwa dalam rapat koordinasi nasional Polhukam antara dirinya dengan Menkopolhukam, Kapolri, Kepala BIN, Dirjen Pol Kemendagri, dan Korsahli Panglima TNI, disepakati bahwa semua pihak, baik pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun aparat keamanan, telah bersepakat untuk membangun kebersamaan menuju kedamaian di Tolikara.
Untuk itu, lanjut Menag, pemerintah bersepakat untuk melakukan sejumlah langkah strategis sebagai berikut:
Pertama, Pemerintah Pusat dan Daerah akan segera lakukan perbaikan masjid dan bangunan kios yang terbakar, serta merawat para korban kerusuhan.
Kedua, POLRI akan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kerusuhan dan aktor intelektual di balik kerusuhan.
Dan ketiga, POLRI akan melakukan penyelidikan terhadap tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan, apakah sudah sesuai dengan prosedur.
“Terpenting, Rakornas Polhukam juga menegaskan bahwa situasi dan kondisi di Tolikara saat ini sudah kondusif, aman, dan terkendali,” tegasnya.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015