Presiden beserta Ibu Iriana datang di Pasar Klitikan Notoharjo dengan memakai baju atas putih dan bawah gelap. Mereka kemudian disambut meriah oleh warga kota itu.
Mereka langsung menuju ke tempat pembagian sembako untuk memberi bingkisan kepada satu-persatu warga.
"Warga pada berteriak-terik meminta jabat tangan dan Presiden pun juga menghampirinya untuk memberikan jabat tangan, sambil tersenyum dan terus meninggalkan lokasi".
Presiden setelah memberikan sembako secara simbolis itu yang didampingi oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy) terus memberikan jabat tangan satu persatu kepada warga yang antre akan menerima pembagian sembako dan buku.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan pemberian sembako ini dari Presiden Joko Widodo dan bukan dari Pemerintah Kota Surakarta.
Ia mengatakan pembagian sembako dipilih di Pasar Klitikan Notoharjo, ini dimaksudkan untuk "napak tilas" dalam menangani pedagang kaki lima (PKL) ketika Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Dikatakan dengan contoh seperti ini Presiden berharap untuk kepala-kepala daerah lainnya bisa mencontoh di Solo dalam melakukan penanganan PKL tidak terus digusur semena-mena.
"PKL itu juga memberikan manfaat ekonomi yang besar kepada masyarakat maka juga harus diperhatikan secara manusiawi tidak sembarang digusur dalam penataannya," katanya.
Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Pemkot Surakarta Subagio, mengatakan Pasar Klitikan Notoharjo dibangun oleh masa Pemerintahan Wali Kota Joko Widodo dan diresmikan tanggal 23 Juli 2006.
Ia mengatakan Pasar Klitikan Notoharjo dibangun waktu itu menghabiskan dana sekitar Rp9 miliar terdiri dari 1.018 kios, yang menampung PKL dari Perembatan Banjarsari dan daerah lainnya.
Penataan PKL sampai sekarang masih terus dilakukan dan masih ada sekitar 1.500 PKL yang belum ditata dan ini sebagian besar pedagang makanan. Untuk jumlah PKL secara keseluruh ada 5.000 PKL yang terseebar di berbagai tempat.
Subagio mengatakan Pasar Klitikan Notoharjo yang srebagian besar dari PKL itu sekarang setiap tahun mampu memberikan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp600 juta.
Presiden beserta Ibu Iriana setelah acara memberikan 2.000 paket sembako kepada masyarakat di Solo, terus menuju Giriroto, Kabupaten Boyolali untuk memberi 1.000 paket sembako kepada warga.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015