Hingga saat ini pantauan BMKG untuk di atas langit Juanda cuacanya kondusif dan tidak terdeteksi adanya abu Gunung Raung
Surabaya (ANTARA News) - Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa langit di atas Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo terbebas dari abu Gunung Raung.
"Hingga saat ini pantauan BMKG untuk di atas langit Juanda cuacanya kondusif dan tidak terdeteksi adanya abu Gunung Raung," ujar Prakirawan BMKG Juanda Taufik Hermawan ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, faktor yang mempengaruhi pergerakan abu Gunung Raung adalah arah dan kecepatan angin.
Pada saat bandara ditutup sejak Kamis-Jumat (16-17 Juni 2015), arah angin mengarah ke barat daya sehingga pergerakan abu sangat mempengaruhi hingga membuat bandara ditutup hampir 20 jam.
Kendati cuaca terpantau bagus dan abu Raung tak mengganggu, namun pihaknya tetap memantau setiap saat untuk selanjutnya disampaikan ke pihak berwenang, khususnya pengelola Bandara Juanda.
"Termasuk memantau pergerakan abu Raung yang mengarah ke Juanda atau mengganggu lalu lintas penerbangan," katanya.
Sebelumnya,PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo menyampaikan bahwa pergerakan debu erupsi Gunung Raung berada di ketinggian 16 ribu kaki sehingga membahayakan pesawat terbang yang melintas.
"Kalau di darat sepertinya memang tidak ada apa-apa, padahal pergerakan debu di ketinggian 16 ribu kaki sangat memengaruhi," ujar General Manager PT Angkasa Pura I Yanus Suprayogi.
Berdasarkan rekomendasi BMKG maka Bandara Juanda dan Bandara Abdulrachman Saleh di Malang menghentikan seluruh aktivitas penerbangan dan mengakibatkan 222 penerbangan dari 16 maskapai pada Kamis siang hingga malam hari batal berangkat.
Akibat kejadian ini, 9.766 calon penumpang gagal berangkat dan 18.178 penumpang tidak bisa mendarat di Juanda.
Namun, sejak Jumat (17/7) pukul 09.00 WIB, bandara sudah kembali dibuka dan aktifitas berlangsung normal karena debu Raung tak ada pergerakan di langit Juanda.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015