“Tahun depan tidak boleh terjadi lagi kalau diantisipasi jauh-jauh hari dengan melakukan evaluasi neraca kebutuhan, neraca produksi nasional dan stok. Semua itu harus dikendalikan. Harusnya pemerintah membuat pedoman harga, tapi ini dilepas ke pasar,” kata Firman di Jakarta, Jumat.
Menurut Firman, kenaikan harga daging menunjukkan kegagalan pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan.
"Kenaikan harga daging ini kan permainan mafia, susah dikendalikan. Idul Fitri jadi momentum bagi pelaku, importir daging dan pengusaha untuk menaikkan harga daging,” katanya.
Ia menyebutkan, untuk saat ini, menurunkan harga daging mustahil dilakukan
"Sudah sulit karena dikendalikan oleh pengusaha dan pemain (mafia). Misalnya saja, saya sendiri lihat di hipermarket, banyak daging impor, bentuknya sudah seperti batu bata merah, saya foto-foto. Ini sungguh mengenaskan bagi peternak lokal," demikian Firman.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
