Kulon Progo (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menggandeng Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan "technopark" berbasis agroindustri dan manufaktur.
Rektor UGM Yogyakarta Dwikorita Karnawati di Kulon Progo, Jumat mengatakan UGM Yogyakarta menyiapkan kerja sama secara luas, di antaranya technopark.
"Technopark ini akan kami sinergikan antara industri yang mengolah massal produk-produk penelitian UGM dengan sekolah pembelajaran vokasi. Hal ini untuk mendekatkan sekolah vokasi dengan teaching materials," kata Dwikorita.
Selain technopark, pihaknya juga bekerja sama dengan mengelola produk-produk yang ada di Kulon Progo, seperti gula semut, padi premium, durian, kakao, dan teh. Produksinya sudah berjalan, tapi sifatnya masih curah, belum sampai industri hilir dan belum sampai pengembangan produk-produk kemasan yang siap dijual di pasar.
Menurut dia, kerja sama antara UGM dan Kulon Progo adalah meningkatkan produk-produk yang masih curah atau bahan mentah menjadi produk-produk yang siap dipasarkan, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.
"Secara umum kami membuat dua rencana besar yakni technopark yang mengintegrasikan antara teaching sekolah vokasi dengan industri dan pengolahan hasil-hasil yang sudah ada dari bahan dasar menjadi siap pakai," kata Dwikorita.
Tanah yang boleh dimanfaatkan oleh UGM, lanjut Dwikorita, adalah tanah sultan ground (SG). Hal itu sesuai dengan rekomendasi Bappenas.
"Kami berharap program ini bisa terwujud sehingga bisa menjadi proyek percontohan untuk daerah lain," kata dia.
Menanggapi rencana pengembangan technopark, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menyatakan akan mendukung upaya kerja sama yang sudah disepakati kedua pihak sejak beberapa waktu lalu itu.
"Kami menindaklanjutinya dengan menjadi fasilitator yang baik," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015