Bandung (ANTARA News) - Para pedagang kopi gendong di jalur Nagreg Kabupaten Bandung membantu mengusir kantuk pada pemudik yang terjebak di kawasan perbatasan dengan Kabupaten Garut itu, Kamis.
"Terutama malam hari, saat terjebak macet kami beroprasi secara cepat. Sebelum ban bergulir kami dituntut sudah bisa melayani beberapa pembeli," kata Oman (40) salah seorang pedagang kopi gendong di kawasan Cikaledong Nagreg.
Berbekal dengan tas tempat membawa termos berisi air panas, para pedagang bergerak menembus sela-sela kendaraan yang terjebak macet.
"Meski para pemudik membawa bekal banyak, tapi mereka tidak bawa kopi panas. Kopi bisa untuk mengusir kantuk," katanya.
Segelas kopi panas yang diseduh dalam gelas plastik sekali pakai, dijual Rp3.000. Mereka membara beberapa jenis kopi baik kopi hitam, kopi susu, white coffe, jahe serta susu telor madu jahe.
Namun menurut oman yang palung banyak terjual adalah kopi hitam, dan sebagian besar pembeli adalan pengemudi.
"Lebih banyak laku kopi hitam, sekitar 50 persen minta kopi hitam," katanya menambahkan.
Sementara itu suasana arus mudik pada malam takbiran di kawasan jalur Nagreg Kabupaten Bandung mengalami penurunan, namun gantinya kesibukan di jalur itu oleh kendaraan warga lokal yang beraktifitas takbir keliling dan juga berbelanja.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015