Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Forum Zakat Nasional, Nur Efendi, mengatakan bahwa zakat yang dibayarkan melalui badan amil zakat dapat berpotensi sebagai instrumen untuk mengentaskan kemiskinan.
"Mustahik (penerima zakat) dapat didampingi oleh badan amil zakat, sehingga dia suatu saat dapat menjadi muzaki (pembayar zakar) yang pada akhirnya dapat mengurangi angka kemiskinan," katanya saat dihubungi Antara News, Kamis.
Secara histori, kata Efendi, zakat juga telah terbukti menjadi salah satu penggerak perekonomian, misalnya pada masa Umar bin Abdul Azis yang pengelolaan zakatnya sangat baik sehingga tidak ditemukan masyarakat miskin.
Namun di Indonesia, lanjutnya, hal ini belum berjalan secara optimal. Sinergi antara pemerintah dan badan amil zakat perlu ditingkatkan.
"Karena, zakat bisa menjadi suatu instrumen ekonomi negara atau instrumen ekonomi islam yang bisa mendukung program-program yang sifatnya lebih kepada pengentasan kemiskinan," ujarnya.
Tetapi kabar baiknya, ucap Efendi, perkembangan zakat di Indonesia dari tahun ke tahun terus membaik yang terlihat dari kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap lembaga amil zakat.
"Tren kenaikannya mencapai 40 persen dari tahun ke tahun," pungkasnya.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015