Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi Bandar Muhammad Hajar di Kantor Kementerian Haji, Jeddah.

Menurut laman kemenag.go.id, yang dikutip, Rabu, pada petemuan yang dilakukan Senin itu (13/7) Menag mengupayakan perbaikan layanan yang disediakan pihak Arab Saudi bagi jamaah haji Indonesia.
Salah satunya adalah agar tidak ada lagi jamaah haji Indonesia yang ditempatkan di wilayah Perluasan Mina atau Mina Jadid, saat bermalam di Mina karena lokasinya jauh dari tempat melempar jumrah.

“Saat bertemu Menteri Haji Saudi, saya meminta agar jamaah haji Indonesia tidak lagi ditempatkan pada wilayah perluasan Mina pada saat prosesi Mabit di Mina,” kata Menag.

Namun, kata Menag, Menteri Haji Arab Saudi mengatakan sulit untuk memenuhinya.

“Terhadap permintaan agar tak lagi ada jamaah kita yang ditempatkan di Perluasan Mina, karena jauhnya jarak ke Jamarat, Menteri Haji sulit memenuhinya,” kata Menag

Dikatakan Menag, Bandar Muhammad Hajar beralasan bahwa kapasitas Mina hanya 1.450.000 orang, sementara jamaah dunia mencapai lebih dari 2 juta.

Penempatan di wilayah Perluasan Mina, menurut Bandar, tak terelakkan dan dari Indonesia akan ada 6 maktab atau sekitar 18.000 jamaah yang akan ditempatkan di sana.

“Karena tidak terhindarkan, saya meminta agar Muassasah (pengelola jamaah haji di Arab Saudi) menyediakan bus untuk mengangkut jamaah ke dan dari Jamarat. Permintaan tersebut benar-benar akan diperhatikan,” tutur Menag.

Ikut mendampingi Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Irjen Kemenag M. Jasin, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, dan jajaran Staf Teknik Urusan Haji (TUH) Indonesia yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015