Jember (ANTARA News) - Ketinggian asap solfatara Gunung Raung (3.332 mdpl) di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, mencapai 1.500 meter dari kawah puncak gunung api ini.
"Berdasarkan data yang kami terima dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, tercatat asap kelabu tebal dengan tekanan lemah hingga sedang setinggi 500 hingga 1.500 meter condong ke arah timur laut hingga barat laut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, Rabu, di Jember.
Menurutnya, laporan Gunung Raung pada Rabu pukul 00.00-06.00 WIB secara visual terpantau cuaca terang, angin tenang, suhu udara 20 derajat celcius dan tertutup kabut.
"Pada dini hari tadi masih terlihat cahaya api dari Pos Pengamatan Gunung Api dan gempa tremor menerus dengan amplitudo 4-32 milimeter, namun dominan amplitudonya 23 milimeter. Status Gunung Raung masih siaga," sambung dia.
Ia menjelaskan BPBD Jember menerima laporan aktivitas Gunung Raung setiap enam jam sekali sehingga petugas terus memantau gunung ini.
"Tingginya asap solfatara itu menyebabkan meluasnya sebaran abu vulkanik di Jember, bahkan daerah yang tidak berpotensi dampak erupsi Gunung Raung juga sudah diguyur abu vulkanik," kata dia.
Heru mengimbau warga menggunakan masker karena debu vulkanik dapat mengganggu pernapasan dan warga yang tidak memiliki kepentingan di luar rumah sebaiknya tidak keluar rumah.
Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan mengatakan aktivitas tremor Gunung Raung cenderung menurun.
"Amplitudo tremor perlahan-lahan menurun dan hal itu menunjukkan terjadinya penurunan aktivitas Gunung Raung, namun saat ini statusnya masih siaga," kata dia.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015