Bantul (ANTARA News) - Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunggu hasil sidang Isbat yang akan dilakukan pemerintah pusat terkait penentuan 1 Syawal 1436 Hijriah atau Idul Fitri.
"Untuk mengakomodasi berbagai keyakinan dan pedoman seluruh komponen umat Islam, kami menunggu sidang Isbat yang akan digelar hari Kamis (16/7) di Jakarta," kata Kepala Kantor Kemenag Bantul Abdul Madjid di Bantul, Selasa.
Menurut dia, pihaknya memang telah melaksanakan kegiatan Rukyatul Hilal sebagai bagian dari penentuan 1 Syawal 1436 H di pos observasi bulan bukit Syekh Bela-Belu wilayah Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, berdasarkan data astronomi hasil pengamatan Hilal, bahwa Ijtima atau konjungsi akhir bulan Ramadhan 1436 H terjadi pada hari Kamis, 16 Juli 2015 pukul 08.26 WIB dengan ketinggian Hilal 03 derajat 01 58,69".
"Hal itu berarti tinggi Hilal tiga jam satu menit 58,59 detik atau 3,01 derajat di atas ufuk, artinya hilal sudah wujud. Dari data itu dapat dimungkinkan terlihat, akan tetapi kami tunggu saja sidang Isbat nanti," katanya.
Abdul Madjid mengatakan, selama ini Pemerintah Indonesia menggunakan keputusan MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dengan ketentuan beberapa hal dalam penentuan syarat Hilal.
Ia mengatakan, syarat Hilal mungkin dilihat apabila memenuhi salah satu yaitu apabila matahari terbenam, yakni yang pertama dengan altitude atau ketinggian hilal tidak kurang dari dua derajat.
"Kemudian jarak lengkung (elongasi) matahari ke bulan tidak kurang dari tiga derajat, atau ketika bulan terbenam umur bulan tidak kurang dari delapan jam," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015