Juru bicara Nokia Technologies Robert Morlino, dalam situs resmi Nokia, mengatakan bahwa perusahaan ini sedang memasuki kembali bisnis smartphone, namun, jika hal itu terjadi, Nokia tidak akan memproduksi perangkatnya sendiri.
Kembali pada April 2014 ketika Nokia menjual bisnis perangkat dan layanan nya (Devices & Services business) kepada Microsoft, Morlino mengingatkan bahwa saat itu Nokia menyerahkan seluruh divisi termasuk manufaktur, marketing dan channel distribusi.
Oleh karena itu, Nokia percaya untuk memasuki kembali bisnis ini, harus dengan cara yang sama dalam hal produksi dan penjualan.
Untuk itu, Morlino mengatakan Nokia mencari partner yang dapat bertanggung jawab dalam hal manufaktur, penjualan, hingga layanan purna jual untuk konsumen.
Tidak hanya itu, partner Nokia juga harus bertanggung jawab atas desain dan teknologi yang akan dihadirkan dalam perangkat Nokia seperti yang Nokia lakukan pada perangkat Nokia N1 Android tablet diproduksi dan dijual dengan bantuan Foxconn.
"Kami mencari mitra kelas dunia yang tepat yang dapat bertanggung jawab dan berkerja sama dengan kami untuk menciptakan produk yang berkualitas," ujar Morlino.
Dalam pernyataan resminya itu, Nokia juga menyebutkan belum akan menghadirkan perangkat smartphone hingga Q4 2016, mengingat perusahaan tersebut masih terikat perjanjian dengan Microsoft hingga 2016.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015