"Saya bawa produser dan beberapa tim dari sana ke Indonesia, untuk mencari lokasi syuting di sini," kata Livi Zheng usai menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Senin.
Livi menyutradarai film berjudul "Brush with Danger", yang menceritakan tentang kakak beradik imigran asal Asia yang datang ke Seattle, Amerika Serikat, dan berusaha bertahan hidup.
Film tersebut dibubuhi adegan-adegan laga, di mana Livi dan adiknya Ken Zheng memerankan kedua kakak beradik tersebut.
Livi, yang merupakan atlet wushu nasional memperagakan berbagai gerakan wushu bersama adiknya dalamfilm yang tauang selama dua bulan di Amerika Serikat akhir tahun lalu tersebut.
"Saya sangat senang sekali, Pak Menteri Perindustrian dan pemerintah mendukung saya. Begitu juga KBRI di AS, support seperti ini sangat berarti,” kata Livi.
Sementara itu, Menperin menyatakan dukungannya terhadap debut yang dilakukan salah satu puteri terbaik bangsa berusia 26 tahun tersebut.
“Livi adalah sosok langka. Masih muda dan menjadi sutradara, menembus belantara perfilman Hollywood, pemerintah mendukung apa yang dilakukannya karena membawa nama Indonesia,” kata Menperin.
Untuk itu, menperin mengaku antusias untuk berdiskusi tentang industri film dan berupaya membantu kebutuhan para sineas seperti Livi.
Pasalnya, film merupakan magnet bagi sektor lainnya seperti menjadi ajang promosi daerah, budaya hingga sumber daya manusia pegiat perfilman nasional yang mumpuni di tataran global.
“Livi misalnya, dia sudah bikin dua film dan sedang observasi lokasi bersama timnya untuk film berikutnya di Indonesia. Artinya, industri film AS ditarik ke Indonesia. Produksi di sini dan para sineas, para talent kita dilibatkan. Jadi kita tidak hanya menjadi pasar,” ujarnya.
Pada pertemuan itu pula, Menperin langsung berkomunikasi melalui telepon dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf untuk memperkenalkan Livi.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015