Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian ESDM dan Kemenko Perekonomian untuk membahas kepastian harga gas untuk investasi yang akan dilakukan PT Pupuk Kujang Cikampek.
"Soal harga gas, SKK Migas menetapkan 8 dollar AS per MMBTU, sementara dari Pupuk Kujang menginginkan harga gas tersebut turun menjadi 7 dollar AS per MMBTU," kata Menperin di Jakarta, Senin.
Menperin mengatakan, pihaknya ingin agar harga gas untuk industri tersebut bisa disesuaikan, karena akan lebih banyak manfaat yang didapat dari penurunan harga gas tersebut.
"Menurut kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi Universitas Indonesia, setiap penurunan 1 dollar AS per MMBTU, maka akan menurunkan pendapatan sebesar Rp8,15 triliun bagi negara, namun nilai tambahnya mencapai Rp12,9 triliun," ujar Menperin.
Untuk itu, lanjutnya, hal-hal terkait permintaan penurunan harga gas tersebut akan dilanjutkan ke tingkat Menko Perekonomian, untuk kemudian dicari solusinya.
"Saya juga ingin, harga gas di Teluk Bintuni itu juga sekalian dibahas, agar mereka mendapat kepastian harga gas untuk industri," ujar Menperin.
Diketahui, PT Pupuk Kujang Cikampek berencana membangun pabrik baru yang diberi nama Kujang 1C di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur.
Perusahaan tersebut sudah membebaskan lahan untuk keperluan pembangunan pabri di dekat aliran Sungai Bengawan Solo dan sumur gas alam yang merupakan bahan baku pupuk urea.
Pupuk Kujang sendiri sudah membangun perjanjian denga pihak Exxon sebagai penjual gas alam untuk bahan baku pupuk, namun harga gas tersebut belum ditentukan oleh pemerintah.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015