"Stok aman, jadi untuk premium 20 hari, elpiji 18 hari, sementara yang lain cukup banyak sekitar 30 harian," kata dia di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin
Pertamina mengaku telah menyiapkan dan mengantisipasi kenaikan permintaan yang diperkirakan cukup besar menjelang dan setelah lebaran, namun Pertamina sendiri memperkirakan konsumsi BBM pada lebaran tahun ini tidak terlalu naik.
"Tapi kira-kira cadangannya aman sampai 15 hari sesudah Lebaran, saya kira aman," katanya.
Pertamina telah meningkatkan pasokan hingga kira-kira 10-11 persen dari hari biasa namun khusus solar tidak ada kenaikan stok karena truk-truk tidak diperbolehkan beroperasi saat Lebaran.
Dia sendiri dipanggil Presiden Jokowi untuk membahas keamanan stok BBM menghadapi lebaran agar tidak ada masalah sepanjang libur Lebaran.
Sebelumnya, perusahaan pelat merah itu memperkirakan kebutuhan bensin pada Idul Fitri dan Ramadan 1436 H, naik 18 persen.
Hal ini berangkat dari produksi rata-rata harian normal 76.258 KL (kiloliter) menjadi 89.817 KL, sedangkan untuk solar bersubsidi diperkirakan turun 11 persen dari rata-rata harian normal 37.228 KL menjadi 33.250 KL.
Hal itu pun berlaku untuk kenaikan angka konsumsi LPG yang diproyeksi naik 4 persen dari rata-rata harian normal 19.793 MT menjadi 20.517 MT.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015