"Saya masih merasakan kendala di pinggul. Itu cedera tahun lalu. Setelah diskusi dengan dokter akhirnya saya putuskan untuk istirahat dalam sepekan kedepan," kata Christo pada jumpa pers Piala Davis di Senayan, Jakarta, Minggu.
Menurut dia, cederanya kembali bermasalah setelah sepulangnya dari Thailand. Saat itu dirinya mampu bermain dengan bagus dan mampu menjadi yang terbaik. Hasil ini merupakan balas dendam setelah kurang bagus di SEA Games 2015 di Singapura.
Christo merupakan pemain Indonesia yang mempunyai ranking paling tinggi atau bisa dikatakan sebagai petenis terbaik saat ini. Dengan absennya pemain peringkat 522 dunia maka kekuatan Indonesia sedikit berkurang.
Meski demikian, Christo percaya dengan kemampuan teman-temannya yang akan menjadi ujung tombak menghadapi Pakistan. Pemain yang ada meski peringkatnya dibawah dirinya, namun secara kemampuan pantas untuk diunggulkan.
"Pelatih jelas sudah menyiapkan yang terbaik. Persiapan untuk menghadapi Pakistan juga cukup bagus," kata pria kelahiran 14 Januari 1990 itu.
Untuk menghadapi Pakistan, pelatih sekaligus kapten tim Roy Therik telah menyiapkan pemain terbaik mulai dari peraih perak SEA Games 2015 yaitu David Agung Susanto. Selain itu ada Aditya Hari Sasongko dan Sunu Wahyu Trijati.
"David kemampuannya terus meningkat. Itu dibuktikan saat SEA Games lalu. Kami berharap David mampu merebut poin pertama untuk Indonesia," kata Christo menegaskan.
Terkait dengan kemampuan calon lawan, Christo mengaku cukup mengenal dengan karakter salah satu petenis Pakistan yaitu Aqeel Khan. Menurut dia, atlet kelahiran 30 Januari 1980 merupakan pemain berpengalaman.
Untuk dua pemain lainnya yaitu Mohammad Abid Ali Khan Akbar dan Samir Iftikhar pihaknya belum terlalu mengenal. Hanya saja, pihaknya meminta kepada teman-temannya untuk tetap waspada meski mempunyai peluang untuk menang.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015