"Saya bersama penumpang lainnya sudah berusaha mencari tiket ke Pelni (PT Pelayaran Nasional Indonesia) maupun Dharma Lautan (PT Dharma Lautan Utama) tapi tiket sudah habis. Kami berharap pemerintah memberi dispensasi agar kami diizinkan berangkat meski kami tidak punya tiket," kata Saryono, salah seorang calon penumpang di Pelabuhan Sampit, Minggu.
Saat keberangkatan kapal milik Pelni dan DLU pada Minggu pagi, para calon pemudik yang belum memiliki tiket ini berkumpul di pelabuhan berharap diberi dispensasi untuk ikut diberangkatkan.
Namun, petugas tetap berpegang pada aturan bahwa jumlah penumpang yang diangkut maksimal sesuai kapasitas kapal.
Para calon pemudik yang menurut Saryono jumlahnya mencapai ratusan orang ini, berencana akan bertahan di Pelabuhan Sampit hingga ada kapal yang memberangkatkan mereka. Bahkan beberapa dari mereka mengaku sudah beberapa hari bertahan di pelabuhan namun belum juga diberi dispensasi untuk berangkat.
Mereka menyayangkan kebijakan pembatasan penumpang tidak dibarengi dengan penambahan armada kapal. Akibatnya kini banyak penumpang yang tidak terangkut.
"Kami baru dapat THR (tunjangan hari raya) makanya baru memutuskan mudik. Selain itu, banyak juga yang izin cutinya baru keluar, makanya baru bersiap berangkat. Kami tidak berani berspekulasi membeli tiket lebih dulu, takutnya tidak dapat izin cuti," kata Sumardi, calon pemudik lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kotim, Fadlian Noor menegaskan tidak ada penumpang yang sampai terlantar.
Sebagian penumpang memang ada yang datang lebih awal karena takut ketinggalan kapal karena mereka berasal dari kecamatan di luar kota.
"Kalau pun ada laporan, itu bukan calon penumpang yang sudah memegang tiket resmi. Mereka itu adalah warga yang belum memiliki tiket. Memang kabarnya ada sampai ratusan yang masih mencari tiket," kata Fadlian.
Terkait masalah ini, Fadlian berharap diperbantukannya KRI TCB-532/Teluk Celukan Bawang untuk mengangkut pemudik dari Sampit menuju Semarang, bisa menjadi solusi. Kapal perang berkapasitas 300 orang ini rencananya akan diberangkatkan pada 15 Juli sore.
Pewarta: Norjani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015