Jember (ANTARA News) - Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu, kembali beroperasi normal pascapenutupan selama dua jam pada Jumat (10/7) akibat abu vulkanik Gunung Raung (3.332 mdpl).

"Hari ini penerbangan Garuda Indonesia kembali normal dan sesuai jadwal," kata General Manajer PT Garuda Indonesia Tbk Area Jember, Syamsul Adnan, di Jember.

Bandara Notohadinegoro Jember sempat ditutup pada Jumat (10/7) hingga pukul 08.00 WIB karena Notice to Airmen (Notam) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terkait abu vulkanik Gunung Raung.

Penutupan tersebut berdampak pada keterlambatan penerbangan pesawat jenis ATR 72-600 milik maskapai Garuda Indonesia dengan tujuan Jember-Surabaya yakni "delay" sekitar dua jam dari jadwal semula.

"Keterlambatan akibat abu Gunung Raung kemarin tidak memengaruhi antusias masyarakat menggunakan jasa penerbangan karena hari ini terbukti penumpang penuh dari kapasitas 70 tempat duduk yang ada," paparnya.

Ia berharap abu vulkanik tidak mengarah ke Kabupaten Jember, sehingga pihak maskapai Garuda bisa melayani pemudik yang akan terbang ke Surabaya selama masa angkutan Lebaran 2015.

"Mudah-mudahan Bandara Notohadinegoro tetap beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran," katanya.

Pantauan di lapangan, tidak ada abu vulkanik di sekitar bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember itu.

Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menyatakan abu vulkanik Gunung Raung mulai mengguyur sejumlah desa di Kabupaten Jember.

"Ada beberapa desa yang diguyur abu vulkanik Raung yang sangat tipis yakni Desa Sumberjati dan Garahan di Kecamatan Silo," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Heru Widagdo.

BPBD Jember, lanjut dia, terus melakukan koordinasi dengan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, bahkan setiap enam jam pihak BPBD Jember mendapat laporan aktivitas gunung yang berada di perbatasan Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi tersebut.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015