Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau sarana dan prasarana pelayanan pengangkutan penumpang lebaran di Terminal Pulogadung, Jakarta, Sabtu.

"Terkait kesiapan semuanya rapi tidak terlalu berantakan, kita lihat ketika arus puncaknya nanti," kata Ignasius Jonan di Terminal Pulogadung, Jakarta, Sabtu.

Jonan tiba di Terminal Pulogadung sekitar pukul 17.00 WIB didampingi sejumlah pejabat dari Kementerian Perhubungan.

Jonan meninjau berbagai fasilitas pendukung kelancaran arus mudik lebaran seperti posko kesehatan dan skrining pengemudi bus, mobil unit pengujian keliling, serta menemui para sopir dan penumpang yang akan berangkat dari terminal tersebut.

"Sejauh ini belum ada temuan operator yang nakal (menaikkan tarif diatas batas atas)," kata Jonan.

Sementara itu, Kepala Terminal Pulogadung Simon Ginting memprediksi puncak arus mudik di Terminal Pulogadung terjadi pada H-3 Lebaran atau pada 14 Juli 2015.

"Puncak arus mudik pada H-3. Asumsi saya seperti itu. Jika ada kekurangan armada, kami akan koordinasikan dengan para operator PO untuk penambahan armada," kata Kepala Terminal Pulogadung Simon Ginting di Jakarta, Sabtu.

Terminal Pulogadung menyiagakan sedikitnya 350 bus dari 117 operator bus untuk melayani para pemudik Lebaran 2015.

"Saya kira tidak ada kekurangan armada tahun ini karena sirkulasi kendaraan cepat dengan adanya Tol Cipali yang bisa memotong waktu perjalanan bus," kata Simon.

Untuk menjamin kelancaran arus mudik dan pelayanan yang baik bagi para penumpang, Terminal Pulogadung memberikan sejumlah fasilitas pendukung seperti pos pengaduan dan pos kesehatan bagi para penumpang dan pengemudi bus.

Selain itu, sebanyak 52 personel gabungan dari antara lain polres setempat, polda, pramuka dan dinas perhubungan disiagakan untuk menjaga keamanan Terminal Pulogadung.

Terminal Pulogadung juga memberlakukan tes kesehatan atau skrining untuk menjaga kelayakan jalan para pengemudi bus dalam rangka arus balik Lebaran 2015.

"Skrining kesehatan pengemudi bus ini sudah dilakukan sejak 6 Juli 2015," kata petugas Pos Kesehatan Skrining Pengemudi Bus Terminal Pulogadung Yossy Yuliaris.

Untuk menjaga kelayakan jalan para pengemudi bus, sejumlah tes dilakukan untuk mengetahui kadar alkohol, gula darah, dan tekanan darah.

"Jika ada sopir bus yang mempunyai tekanan darah dan gula darah tinggi kami obati dulu dan harus menunda jadwal tugas mereka, kalau tidak sopir cadangannya yang menggantikan," kata Yossy.

Selain itu para pengemudi bus diwajibkan untuk melakukan tes urine untuk mengetahui sejumlah kandungan turunan narkoba seperti amphetamine, benzodiazepine, dan marijuana.

Setiap harinya petugas pos skrining pengemudi bus Terminal Pulogadung memeriksa sekitar 20 hingga 40 pengemudi bus.

"Sejauh ini belum ada pengemudi yang terdeteksi menggunakan narkoba," kata Yossy.

Pewarta: Aditya ES
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015