PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB pada Jumat (10/7) menyambut baik pengumuman mengenai jeda kemanusiaan dalam perang di Yaman, yang dimulai satu menit sebelum tengah malam pada Jumat.
Dewan tersebut mengatakan, "Semua pihak akan perlu menghentikan semua operasi militer selama jeda tersebut dan tak ada pihak yang boleh memanfaatkan jeda itu untuk memindahkan senjata atau merebut wilayah."
"Anggota Dewan Keamanan menyambut pengumuman sekretaris jenderal pada 9 Juli dan komitmen semua pihak bagi jeda kemanusiaan di Yaman," demikian isi satu pernyataan yang dibacakan kepada pers oleh Duta Besar Selandia Baru untuk PBB Gerard Jacobus van Bohemes --yang memangku jabatan presiden bergilir untuk Juli.
Anggota Dewan menyambut baik surat Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi pada 8 Juli, yang menyampaikan dukungannya buat jeda kemanusiaan dan pengumuman Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada 9 Juli mengenai komitmen dari Al-Houthi, Kongres Rakyat Umum dan pihak lain untuk mendukung jitu.
Jeda kemanusiaan dalam perang tersebut direncanakan dimulai di Yaman pada satu menit sebelum tengah malam waktu setempat pada Jumat dan akan berlangsung sampai akhir bulan suci Ramadan, pada 17 Juli.
"Sehubungan dengan ini, anggota Dewan Keamanan bergabung dengan sekretaris jenderal dalam mendukung pelaksanaan jeda kemanusiaan tanpa syarat oleh semua pihak mulai Jumat," kata Dewan Keamanan, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Dewan juga "mendesak semua pihak agar menahan diri dalam kasus pelanggaran terisolir dan menghindari peningkatan kerusuhan", kata pernyataan itu.
Dewan Keamanan PBB juga mendesak semua pihak agar memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan buat semua pihak di Yaman, serta akses cepat, aman dan tanpa halangan bagi pekerja kemanusiaan untuk mencapai orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan, termasuk bantuan medis, tambahnya.
Anggota Dewan menyeru semua pihak agar mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan mendesak bekerja sama dengan PBB dan organisasi bantuan kemanusiaan untuk memberi bantuan kepada mereka yang memerlukannya di Yaman, kata pernyataan itu.
Jeda yang direncanakan dalam perang di Yaman, akan memudahkan bagi lebih dari 1,1 juta orang untuk menerima bantuan pangan, dan lembaga PBB serta mitra kemanusiaannya siap mengirim bantuan, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di Markas Besar PBB, Jumat.
Lebih dari 3.000 orang telah tewas sejak koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan udara pada Maret untuk mengusir gerilyawan Al-Houthi dan memulihkan Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Lembaga bantuan mengatakan blokade atas Yaman telah menambah buruk krisis kemanusiaan yang mencengkeram negeri itu.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015