Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali memperluas pencanangan Kampung UKM Digital yang kini merambah Pasar Batik Trusmi Cirebon, pasar khusus yang dibangun oleh Pemkab Cirebon, Jabar, untuk menampung seratusan pedagang Batik Trusmi.
"Pasar Batik Trusmi Cirebon merupakan lokasi keempat sejak peluncuran Kampung UKM Digital 1 Juni 2015, menyusul sebelumnya dicanangkan di Kampung Keranggan Tangerang Selatan, Sentra Kaos Suci Bandung dan Sentra Kain Tenun Samarinda," kata Executive General Manager Divisi Business Service Telkom, Yusron Hariyadi, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Menurut Yusron, Cirebon yang dikenal sebagai kota penghasil batik khas mega mendung dan motif keraton-nya, menginspirasi Telkom untuk segera merambah dengan peluncuran Kampung UKM Digital.
"Dukungan Telkom terhadap Pasar Batik Trusmi sejalan dengan program Pemkab Cirebon berupa pengembangan UKM dan pariwisata Cirebon", ujar Yusron.
Di Pasar Batik Trusmi yang strategis sejak dibukanya akses tol Cipali ini, bergabung 152 pedagang batik yang dilengkapi sarana dan prasarana wisata, serta didukung jaringan telekomunikasi jaringan fiber optic.
Kampung UKM Digital ini melengkapi berbagai program pengembangan UKM yang sedang dijalankan Telkom, seperti edukasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi UKM di 500 sentra UKM di berbagai kota 20 Kampung Nelayan Digital, Roadshow BAGUS Indonesia di 30 kota.
"Dengan bantuan TIK, Pasar Batik Trusmi ini dapat memperluas pasar dan pembeli, karena pemesanan dan pembelian dapat dilakukan secara online," tambah Yusron.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi & UKM Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad mengatakan Pasar Batik Trusmi yang diresmikan pada April 2015, akan semakin lengkap dengan adanya dukungan TIK dari Telkom.
"Ini patut diapresiasi dan sudah sewajarnya bagi para perajin batik yang ada di dalam kawasan pasar batik ini untuk memanfaatkannya," kata Abraham.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin, mengatakan pihaknya siap membidik sebanyak 60 Kampung UKM Digital hingga akhir tahun 2015.
"Setiap kampung UKM itu nanti diberikan stempel khas yang artinya sudah divalidasi oleh tim internal Telkom atau Komite Penilai Program menjadi Kampung UKM Digital", ujar Awaluddin.
Ia menjelaskan Telkom juga menetapkan parameter implementasi bagi Kampung UKM Digital diantaranya, tersedianya infrastruktur jaringan broadband, adanya wadah komunitas UKM seperti koperasi atau lembaga sejenis.
"Kampung UKM Digital ini mengadopsi konsep financial inclusion dan digital inclusion sekaligus. Dengan potensi Pasar Batik Trusmi Cirebon ini, terbuka peluang menjadikan koperasi pasar sebagai agen remitansi dan Payment Point Online Banking (PPOB) Delima. Kedepan kita ingin Kampung UKM Digital itu juga transaksi dengan e-Money," katanya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015