Saat ini produksi minyak nasional mencapai 781,2 ribu barel per hari, sehingga target nasional bisa tercapai, kalau produksi minyak Blok Cepu 205 ribu barel terealisasi."

Bojonegoro (ANTARA News) - Pemerintah optimistis produksi puncak minyak Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sebesar 205 ribu barel/hari, yang akan menambah produksi minyak Nasional sekitar 20 persen, bisa terealisasi September-Oktober 2015.

"Kami akan melakukan pengawasan khusus agar produksi puncak minyak Blok Cepu sebesar 205 ribu barel per hari bisa terealisasi antara September-Oktober ini," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, di Bojonegoro, Jumat.

Ia yang didampingi Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Bupati Bojonegoro Suyoto menjelaskan produksi minyak Blok Cepu tersebut, sebagai usaha mencapai target produksi minyak nasional yang ditetapkan di dalam APBN Perubahan 2015 sebesar 825 ribu barel/hari.

"Saat ini produksi minyak nasional mencapai 781,2 ribu barel per hari, sehingga target nasional bisa tercapai, kalau produksi minyak Blok Cepu 205 ribu barel terealisasi," katanya, menegaskan.

Oleh karena itu, menurut dia, pengawasan akan dilakukan untuk menjaga agar produksi minyak Blok Cepu 205 ribu barel per hari, yang akan menambah produksi minyak nasional sekitar 20 persen, bisa sesuai jadwal.


Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan soal pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (TBR) di Bojonegoro, yang masih dalam proses negosiasi harga gas antara penjual dan pembeli.

"Tapi pembelinya sudah jelas PLN dan pabrik pupuk," ucapnya.

Ia mengharapkan negosiasi soal harga sudah ada titik temu setelah Hari Raya Idul Fitri, agar proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru bisa segera dimulai.

"Kami mengharapkan proyek gas Jambaran-Tiung Biru segera bisa dimulai untuk menampung pekerja proyek minyak Blok Cepu, yang berakhir kontraknya," jelas Bupati Bojonegoro Suyoto.

Menurut dia, berakhirnya proyek minyak Blok Cepu di daerahnya itu, mengakibatkan ribuan pekerja menganggur.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menambahkan pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru masih dalam tahap perhitungan kebutuhan mesin.

Menyusul setelah itu, lanjutnya, baru dilakukan penyusunan "plan of development" (POD) lapangan gas Jambaran-Tiung Biru.

"Kalau POD sudah memperoleh persetujuan, maka akan dilaksanakan lelang pekerjaan," jelas dia.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015