"Namun, calon penumpang masih mungkin mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan tiket melalui penumpang yang membatalkan tiketnya," kata Bambang Setiyo Prayitno saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat.
Bambang mengatakan setiap tiket yang dibatalkan penumpang akan langsung dijual kembali, meskipun jumlahnya tidak banyak. Penjualan tiket kereta api dilakukan secara daring, atau melalui agen yang ditunjuk dan loket di stasiun.
"Namun, lebih baik membeli secara daring karena lebih cepat. Penjualan melalui agen dan loket stasiun juga pada dasarnya juga dilakukan secara daring," tuturnya.
Sementara itu, hingga pukul 15.45 WIB pada Jumat telah ada 14.735 penumpang yang berangkat melalui Stasiun Pasar Senen dilayani 15 rangkaian kereta reguler dan lima kereta tambahan.
Jumlah penumpang yang berangkat tersebut telah melebihi setengah dari jumlah penumpang pada hari sebelumnya. Pada Kamis (9/7), jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen mencapai 18.965 orang yang dilayani menggunakan 26 rangkaian kereta reguler dan satu kereta tambahan.
Stasiun Pasar Senen melayani pemberangkatan penumpang tujuan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Kota-kota tujuan kereta api pemberangkatan Stasiun Pasar Senen antara lain Kutoarjo, Yogyakarta, Semarang, Tegal, Purwokerto, Surakarta, Surabaya, Malang dan Kediri.
Kereta yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen antara lain Kutojaya Utara Lebaran tujuan Kutoarjo, Fajar Utama Yogya tujuan Yogyakarta, Menoreh tujuan Semarang Tawang, Sawunggalih tujuan Kutoarjo, Gaya Baru Malam tujuan Surabaya Gubeng.
Kemudian, Matarmaja tujuan Malang, Jayabaya tujuan Malang, Krakatau tujuan Kediri, Gumarang tujuan Surabaya Pasar Turi, Tegal Arum tujuan Tegal, Senja Utama Yogya tujuan Yogyakarta, Serayu Malam tujuan Purwokerto, Senja Utama Solo tujuan Surakarta dan Tawang Jaya tujuan Semarang Poncol.
Kepala Posko Pelayanan Operasi Ketupat Jaya Pasar Senen AKP Agus Riadi mengimbau para penumpang berhati-hati dalam menjaga barang dan tidak menerima makanan dan minuman dari orang yang belum dikenal untuk mengantisipasi pembiusan.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015