Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan tali asih kepada 500 seniman sebagai bentuk kepedulian dan harapan agar potensi seni budaya di wilayahnya semakin meningkat.
"Tali asih ini sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap para seniman yang telah berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan dan kesenian di Jatim," ujarnya di sela sambutannya dalam acara Silaturahim dengan Seniman dan Budayawan 2015 di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, seniman merupakan ujung tombak meningkatnya potensi budaya dan wisata di Jawa Timur sehingga tidak ada alasan untuk tak menghargai dan menghormatinya.
"Kebudayaan inilah yang dapat memanusiakan manusia, membuat suasana aman, nyaman, guyub rukun, dan terjaga persatuan dan kesatuan sehingga kebudayaan harus terus dijaga dan dipertahankan," katanya.
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengatakan, gerakan kebudayaan menjadikan manusia mempunyai hati, dekat dengan bahasa dan kultural.
"Jika gerakan kebudayaan menjadi luas dan tumbuh dari masyarakat maka perlu ditangani langsung oleh dinas kebudayaan dan pariwisata. Apalagi setiap kabupaten/kota memiliki kelompok kebudayaan masing-masing yang jumlahnya bertambah terus," katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan bahwa gerakan kebudayaan di Jatim tetap akan ditangani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim karena telah menjadi kebijakan kebudayaan yang diambil dalam menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat terkait dinas pendidikan yang kini dimbaha kebudayaan.
"Di Jatim untuk pendidikan kebudayaan kewenangannya berada di dinas pendidikan, namun dari segi gerakan membangun nilai-nilai kebudayaan masyarakat itu ditempatkan Disbudpar. Sebab gerakan kebudayaan tidak cukup hanya ditanamkan di kelas biasa," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Jarianto mengatakan tujuan kegiatan ini untuk membangun silaturahim antara Pemprov Jatim dan seniman, mendorong semangat serta memotivasi untuk terus berkarya, melestarikan, mengembangkan seni budaya bangsa.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015