"Dampak letusan Gunung Raung terdapat debu yang mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, dalam keterangan pers di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Informasi itu didapatnya dari Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar.
Abu vulkanik itu berada pada ketinggian 17 ribu hingga 20 ribu kaki sehingga membahayakan penerbangan.
Oleh karena itu, pihak regulator dan operator penerbangan membatalkan seluruh jadwal penerbangan di salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu.
Pihak Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai sebelumnya menutup sementara operasional bandara sejak Kamis kemarin pukul 23.30 WITA yang kemudian diperpanjang hingga pukul 06.30 WITA.
Namun karena kondisi cuaca semakin memburuk, pengelola bandara dan instansi terkait memutuskan menutup jadwal penerbangan diperkirakan hingga pukul 21.30 WITA.
"Kami telah berkomunikasi dengan pihak terkait di antaranya Air Navigation, BMKG, pihak maskapai dan ground handling. Sejak dua hari lalu memang sudah ada informasi tersebut tetapi kami masih beroperasi dan tadi malam (Kamis) diputuskan ditutup," katanya.
Otoritas bandara juga telah mengecek seluruh maskapai untuk memastikan dampak abu vulkanik pada pesawat udara, sedangkan dari pantauan di bandara, ribuan penumpang menumpuk di bandara, baik di Terminal Domestik maupun Terminal Internasional.
Mereka menunggu untuk dibawa kembali ke sejumlah hotel yang telah disiapkan pihak maskapai yang memberikan konsumsi kepada calon penumpang yang gagal berangkat itu.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015