London (ANTARA News) - Garbine Muguruza yang mengalahkan unggulan 13 asal Polandia Agnieszka Radwanska pada semifinal tunggal putri Wimbledon menjadi petenis putri pertama dari Spanyol yang mencapai final Wimbledon sejak Arantxa Sanchez-Vicario pada1996, mengaku terinspirasi mantan petenis yang juga dari Spanyol, Conchita Martinez.
Conchita Martinez adalah petenis Spanyol terakhir yang menjadi juara pada 1994.
Muguruza yang masih berusia 21 tahun itu mengaku terinspirasi oleh ketidaksukaan Martinez pada lapangan rumput yang diungkapkan mantan bintang tenis Spanyol itu kepada Muguruza.
"Kami berdua tertawa saat turnamen mulai karena saya seperti 'Conchita, tidak yakin dengan lapangan rumput," kata dia.
"'Dia (Martinez) lalu bilang, 'Ayo kamu bisa bermain bagus'. Dia mengatakan itu setiap hari, setiap pertandingan, 'Maju terus, Kamu hebat'. Beri aku kekuatan," papar Muguruza.
Menurut Muguruza yang kelahiran Venezuela dan dibesarkan di Barcelona itu, mengalahkan Serena pada babak kedua di Prancis Terbuka tahun lalu menunjukkan dia tak punya alasan untuk takut terhadap petenis Amerika itu.
"Roland Garros banyak membantu saya karena setiap waktu saya bermain pada pertandingan penting, Anda merasa, 'Oke, saya pernah ada di tingkat ini sebelumnya. Saya tahu apa yang harus saya lakukan'," kata dia seperti dikutip AFP.
"Menghadapi Serena dalam final Wimbledon adalah pertandingan tersulit yang Anda hadapi. Tapi jika Anda ingin menjuarai Grand Slam, yang Anda impikan, katakalah, saya ingin (mengalahkan) Serena di final."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015