Bontang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, mengapresiasi hasil kerajinan batu akik dari olahan bongkahan fosil kerang yang ditemukan para nelayan dan komunitas pengrajin di perairan Kelurahan Tanjung Limau, Kecamatan Bontang Utara.
Wali Kota Bontang Adi Darma saat bertemu anggota komunitas pengrajin batu akik di Bontang, Kamis, mengatakan penemuan bongkahan batu fosil kerang itu jangan diikuti dengan kegiatan eksploitasi besar-besaran di kawasan perairan, yang nantinya bisa berdampak terhadap rusaknya ekosistem laut.
"Pemerintah daerah tentu memberi apresiasi atas temuan fosil kerang itu, namun saya berharap agar tidak dieksploitasi secara besar-besaran karena bisa berdampak terganggunya habitat ikan dan terumbu karang di laut," katanya.
Belum lama ini, para nelayan dan komunitas pengrajin batu akik Tanjung Limau menemukan bongkahan batu fosil kerang di perairan Bontang dan mengolahnya menjadi kerajinan batu akik bernilai jual tinggi.
Menurut wali kota, penemuan batu fosil kerang itu berdampak positif bagi pengrajin batu akik di Kelurahan Tanjung Limau, karena bisa mendatangkan keuntungan ekonomi jika diolah secara kreatif.
"Kalau fosil kerang diambil memang tidak merusak lingkungan, karena sudah merupakan benda mati. Namun, kalau dieksploitasi secara besar-besaran dikhawatirkan akan mengganggu habitat ikan-ikan yang tinggal dan berkembang biak di sekitar area fosil kerang tersebut," tambah Adi Darma.
Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertaninan Kota Bontang Aji Erlynawati yang ikut dalam pertemuan itu, juga berharap para nelayan dan pengrajin batu akik tetap menjaga kelestarian kawasan perairan dari kegiatan eksploitasi batu fosil kerang.
Salah seorang anggota komunitas pengrajin batu akik Tanjung Limau, Andi Jainuddin, mengatakan temuan bongkahan batu fosil kerang itu telah diolah menjadi beragam mata cincin dan kalung yang cantik, karena warnanya putih bersih.
"Kami menemukan fosil kerang ini di perairan Bontang dengan kedalaman sekitar 4 hingga 5 meter. Temuan ini tentu menjadi kebanggaan, karena ternyata di Kota Bontang juga ada batu akik yang berciri khas fosil kerang," katanya.
Pewarta: Arumanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015