Meski merasa tidak puas, ada sebagaian profesional juga merasa cukup puas dengan kinerja Gubernur secara keseluruhan."
Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI) menyatakan profesional yang bekerja di Jakarta merasa belum puas terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dalam menyelesaikan kemacetan, banjir dan kemampuan memberikan pelayanan yang cepat bagi masyarakat.
"Meski merasa tidak puas, ada sebagaian profesional juga merasa cukup puas dengan kinerja Gubernur secara keseluruhan," kata pengamat komunikasi dari Universitas Paramadina Hendri Satrio kepada Antara di Jakarta, Kamis sore.
Survei KedaiKOPI dilakukan terhadap 250 responden yang merupakan pekerja di kawasan segi tiga emas (bisnis) Jakarta yaitu Sudirman, Thamrin, Kuningan-Rasuna Said.
Pemilihan sample dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Proses pengumpulan data dilaksanakan 26 Mei-3 Juni 2015, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur.
Responden dipilih berdasarkan karakteristik tertentu, di antaranya berpenghasilan di atas Rp5 juta, mempunyai mobil, memiliki latar belakang pekerjaan di salah satu unit usaha, memiliki jabatan sekurang-kurangnya assisten manager atau sederajat.
Dari sisi kemampuan mengatasi kemacetan, responden menyatakan tidak puas (95,2 persen) terhadap kinerja Gubernur. Profesional pun merasa belum puas terhadap kinerja Gubernur dalam menangani banjir (77,6 persen) dan memberikan pelayanan yang cepat bagi masyarakat (55,6 persen).
Ketiga bidang yang dianggap vital tersebut ternyata tidak menyurutkan dukungan terhadap Ahok, panggilan Gubernur Basuki. Sebagian besar profesional merasa cukup puas (48,4 persen) dengan kinerja Ahok secara keseluruhan.
Terpaan media terhadap mantan Bupati Belitung Timur ini menjadikannya sebagai figur populer (92,4 persen) dibandingkan tokoh lainnya. Ahok pun dinilai masih memiliki kesempatan menjadi Gubernur periode selanjutnya dengan elektabilitas paling tinggi 32,8 persen, dibandingkan tokoh lain yang mungkin akan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Meski dari sisi popularitas dan elektabilitas masih tertinggi, Ahok mulai disaingi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang popularitasnya mencapai 80,4 persen dan tingkat eletabilitasnya 31,6 persen. Populartitas dan elektabilitas Ridwan Kamil ini jauh di atas Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dengan popularitas 57,6 persen dan elektabilitas 4 persen.
Beberapa tokoh lain muncul seperti Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), Boy Sadikin (Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta), Sylviana Murni (Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata) dan Dedy Mulyadi (Bupati Purwakarta).
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015