Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) kembali menggulirkan turnamen Indonesian Basketball League (IBL) sebagai liga basket tertinggi di Indonesia yang akan dimulai pada Januari 2016.
"IBL sebenarnya merupakan laga yang diamanatkan oleh Musyawarah Nasional Perbasi pada 2003. Sebelumnya, liga bola basket di Indonesia bernama Kobatama. Klub-klub bola basket saat itu minta pengelolaan secara mendiri atau tidak berada di bawah Perbasi sehingga dibentuk IBL," kata Sekretaris Jenderal Perbasi Amran A. Sinta dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Perbasi, lanjut Amran, berencana mematenkan IBL sebagai liga bola basket tertinggi di Indonesia sehingga tidak ada lagi nama lain untuk liga bola basket profesional di Indonesia seperti National Basketball League seperti yang diselenggarakan PT DBL.
Amran mengatakan kontrak penyelenggaraan liga bola basket profesional antara PP Perbasi dan PT DBL telah berakhir pada Mei tanpa ada perpanjangan kontrak.
"Maka, kami menyusun standar prosedur untuk mengundang sejumlah promotor menyelenggarakan liga bola basket di Indonesia. Kami telah mengundang empat promotor termasuk Starting Five," kata Amran.
Perbasi menilai Starting Five memenuhi sejumlah aspek prosedur yang telah ditetapkan yaitu pendanaan, sumber daya manusia, serta komitmen untuk memajukan perbasketan Indonesia berupa penyelenggaraan turnamen selama dua musim mendatang dengan opsi tiga tahun perpanjangan kontrak.
Presiden Direktur Starting Five sekaligus Direktur IBL Hasan Gozali mengatakan perusahaannya bukanlah pesaing dari promotor liga bola basket profesional Indonesia sebelumnya.
"Kami justru meneruskan apa yang telah dilakukan oleh promotor sebelumnya selama satu tahun mendatang meskipun tekanan untuk dapat menyelenggarakan kualitas turnamen seperti sebelumnya cukup tinggi," kata Hasan.
Tekanan itu, lanjut Hasan, berupa waktu penyelenggaraan liga yang hanya lima bulan dimulai pada Januari hingga Mei 2016 dan lima bulan persiapan menjelang peluncuran IBL pada November 2015.
"Pada satu tahun ini kami hanya meneruskan seperti kompetisi sebelumnya dan tidak ada perubahan. Tapi, kami tetap punya rencana pengembangan pada tahun kedua hingga tahun ketiga penyelenggaraan IBL seperti mendatangkan pemain asing," kata Hasan.
Ketua Dewan Komisaris IBL yang sekaligus pemilik klub JNE Bandung Utama Dennies Depriadie mengharapkan IBL sebagai turnamen bola basket profesional tertinggi di Indonesia akan menjadi industri olahraga.
"IBL akan membawa perubahan dalam penataan dan pengelolaan kompetisi. IBL juga akan menjadi tolok ukur bagi promotor dan klub sehingga akan ada progres penyelenggaraan kompetisi.
Dennies menambahkan sebanyak 12 klub bola basket putra akan mengikuti turnamen IBL. Sedangkan enam klub bola basket putri akan mengikuti Women IBL yang akan dimulai pada Januari mendatang.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015