Penghargaan bertambah lagi karena Presiden berkenan memberikan THR ..."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) senilai Rp200 miliar untuk melengkapi peralatan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Penghargaan bertambah lagi karena Presiden berkenan memberikan THR, yaitu ada tambahan anggaran Rp200 miliar untuk melengkapi peralatan KPK. Saya ucapkan terima kasih," kata Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK Taufiequrrachman Ruki saat berbuka puasa bersama di Gedung KPK Jakarta.
Ia menimpali, "Indikasi kehadiran Presiden dan Wakil Presiden, petinggi penegak hukum menunjukkan kepedulian pemerintah kepada KPK untuk menjadi motor pemberantasan korupsi."
KPK menyelenggarakan buka puasa bersama itu dihadiri Presiden Jokowi, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Pol Badroddin Haiti, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Jaksa Agung HM Prasetyo, ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta ketua PBNU Said Aqil Siradj sebagai penceramah.
"Setelah hampir 12 tahun KPK berdiri, ini kesempatan pertama kalinya Presiden dan Wapres dan petinggi hukum melakukan buka bersama di KPK," ungkap Ruki.
Menurut Ruki, acara buka puasa memang biasa dilakukan KPK setiap sore.
"Acara buka puasa kita lakukan setiap sore, hadir 200 hingga 250 pegawai kadang-kadang lebih, termasuk dengan teman-teman wartawan. Pada minggu pertama ada keistimewaan karena hari pertama ada Pak Jimly Assidiqie, tiga hari kemudian ada Ketua MUI Din Syamsuddin, pada minggu berikutnya telah hadir KH Hasyim Muzadi dan berikutnya hari ini adalah KH Said Aqil Siradj, terima kasih kyai, dan minggu depan Buya Syafii Maarif," jelas Ruki.
Presiden Jokowi tiba sekira pukul 17.00 WIB mengenakan batik coklat lengan panjang disambut oleh Taufiquerrachman Ruki dan langsung masuk ke ruang auditorium KPK.
Selang tiga menit setelah Presiden Jokowi tiba, Wapres M. Jusuf Kalla pun tiba di KPK dengan mengenakan batik merah lengan panjang yang kali ini disambut oleh empat pimpinan KPK lain, yaitu Zulkarnain, Adnan Pandu Praja, Johan Budi dan Indriyanto Seno Adji.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015