Pemudik yang melintas di Yogyakarta selalu memiliki kebiasaan untuk menyempatkan melewati kawasan Malioboro. Pada arus mudik nanti kami pastikan kawasan Malioboro akan semakin padat dikunjungi pemudik atau wisatawan."

Sleman (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X mengimbau masyarakat Yogyakarta untuk tidak ikut mendatangi objek-objek wisata di Yogyakarta terutama kawasan Malioboro selama liburan Lebaran untuk memberikan kesempatan pemudik berwisata.

"Sementara tidak perlu ke Malioboro dulu, beri kesempatan pemudik untuk berwisata di Yogyakarta. Ini juga bertujuan untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan bermotor dan mengantisipasi kemacetan di jalanan," kata Sri Sultan di Polda DIY, Kamis.

Ia berharap, masyarakat Yogyakarta bersedia mengalah dengan menunda dulu untuk mendatangi kawasan-kawasan objek wisata.

"Pemudik yang melintas di Yogyakarta selalu memiliki kebiasaan untuk menyempatkan melewati kawasan Malioboro. Pada arus mudik nanti kami pastikan kawasan Malioboro akan semakin padat dikunjungi pemudik atau wisatawan," katanya.

Sultan juga berharap kepada para pendatang atau pemudik di Yogyakarta untuk dapat tertib berkendara dan mematuhi marka maupun rambu serta aturan lalu lintas yang ada.

"Ini demi menjaga keselamatan selama berkendaraan, pemudik kami harapkan dapat lebih hati-hati dan menghormati sesama pengguna jalan," katanya.

Sebelumnya Sri Sultan HB X memimpin Apel Gelar Pasukan Ketupat Progo 2015 di halaman Markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dia mengatakan, meningkatnya mobilitas pergerakan perpindahan orang dan barang dalam menyambut Lebaran dapat menjadi masalah bagi situasi lalu-lintas kendaraan yang menyebabkan kemacetan serta kecelakaan.

Dampak lain yang perlu diwaspadai selama Lebaran yakni kerawanan gangguan kamtibmas, serta kriminalitas.

"Potensi ancaman kamtibmas yang harus diantisipasi yakni terorisme, sabotase, perkelahian antarkelompok masyarakat, kebut-kebutan, penyalahgunaan narkoba, miras, peningkatan kebutuhan BBM dan bahan pokok, kriminalitas dan penjualan petasan," katanya.

Mempertimbangkan faktor tersebut, kata Sultan, diharapkan Polri dapat bersungguh-sungguh merealisasikan langkah antisipatif yang telah dirumuskan.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015