Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah sebesar 33,28 poin menyusul minimnya sentimen positif yang beredar di pasar.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 33,28 poin atau 0,68 persen menjadi 4.838,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,91 poin (0,83 persen) menjadi 824,73.
"Minimnya sentimen positif baik dari dalam negeri maupun eksternal mendorong indeks BEI kembali terkoreksi," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa pergerakan IHSG dibayangi oleh prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, sejumlah lembaga keuangan telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015.
"Rincinya, Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menurunkan prediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari 5,5 persen ke 5 persen untuk tahun 2015, atau dalam rentang 4,8-5,2 persen," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, Dana Moneter Internasional (IMF) juga memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2015 hanya akan berada di level 4,7 persen, atau lebih rendah dari proyeksi terbaru pemerintah di level 5,2 persen.
Dari eksternal, lanjut dia, sentimen utang Yunani juga masih membayangi pasar saham global dan berimbas pada IHSG. Mayoritas investor masih mencermati perkembangan negosiasi utang Yunani. Meskipun hasil referendum menyatakan Yunani menolak bantuan, sejumlah pihak masih melihat peluang akan terjadinya kesepakatan dengan Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB), dan IMF.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 201.765 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,49 miliar lembar saham senilai Rp3,35 triliun. Sebanyak 96 saham bergerak naik, dan 189 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 98 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 876,23 poin (3,73 persen) ke level 24.392,79, indeks Nikkei naik 117,86 poin (0,60 persen) ke level 19.855,50, dan indeks Straits Times melemah 12,89 poin (0,39 persen) ke posisi 3.272,10.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015