Aljir (ANTARA News) - Setidaknya 22 orang tewas dalam bentrokan antara Suku Berber dan Suku Arab di Aljazair Selatan yang merupakan peristiwa paling berdarah dalam dua tahun terakhir antar-kelompok masyarakat tersebut, demikian berita APS melaporkan pada Rabu (Kamis WIB).
Rumah, toko, gedung-gedung pusat pelayanan publik, mobil, dan perkebunan kelapa dibakar di wilayah Guerrara dan kota utama dari Ghardaia, 600 kilometer atau 370 mil sebelah selatan dari ibu kota Aljir dalam peristiwa kekerasan yang berkobar pada Selasa dan Rabu itu.
Presiden Abdelaziz Bouteflika dilaporkan melakukan pertemuan darurat dengan para pemimpin di negara itu setelah bentrokan terjadi, di mana ia memerintahkan komandan regional untuk mengawasi tindakan pengamanan dan pemerintah daerah untuk membangun kembali ketertiban umum.
"Saya juga meminta perdana menteri untuk menghukum semua yang melanggar hukum dengan sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi serta menjamin keamanan warga dan barang-barang milik mereka," kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
APS mengatakan 19 orang terluka dalam bentrokan selama dua hari di Lembah MZab. Sejumlah orang meninggal karena luka-luka sehingga meningkatkan jumlah korban tewas sejak menjadi 22.
Kantor berita APS juga menyatakan puluhan orang lainnya terluka dalam pertikaian itu di sekitar kota Ghardaia yang terkenal dengan situs warisan dunia UNESCO pada Rabu (8/7).
Menteri Dalam Negeri Nouredine Bedoui langsung meninjau ke wilayah yang dilanda kekerasan itu.
Sementara itu, seorang koresponden AFP mengatakan penerbangan Aljir-Ghardaia dibatalkan sampai Minggu (12/7) mendatang.
"Situasi ini sangat serius. Ini bukan hanya bentrokan lagi, ini tindakan terorisme. Kelompok bersenjata juga telah menguasai pintu masuk kota," kata pemimpin Mozabite kepada AFP.
Sumber keamanan mengatakan bala bantuan polisi akan dikirim dari ibu kota Aljir.
Bentrokan terakhir pecah di MZab pecah pekan lalu sehingga mendorong personel anti huru-hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Ratusan rumah dan toko-toko, sebagian besar dari Suku Mozabites telah dirampok di sekitar kota Ghardaia.
Hubungan baik antara orang Arab dan Berber di daerah itu sejak berabad-abad lalu, memburuk pada Desember 2013 lalu. Sebagian besar properti dan kuil bersejarah milik Suku Berber dihancurkan dalam bentrokan tersebut.
(Uu.B020)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015