Jakarta (ANTARA News) - Besar pupil mata anak melebar saat merespon gambar ekspresi sedih dapat memprediksi risiko depresi dalam dua tahun ke depan, simpul sebuah studi terbaru Universitas Binghamton.
Menurut profesor psikologi dari universitas ini, Brandon Gibb, temuan itu menunjukkan reaksi saat melihat stimulan sedih menggunakan alat pengukur pupil (pupillometry) menjadi penanda risiko depresi anak yang memiliki ibu depresi.
"Kami kirar penelitian ini dapat mengarahkan pada pemantauan di klinik-klinik pediatrik untuk memprediksikan risiko depresi anak di masa depan," kata Gibb.
Gibb melibatkan anak-anak yang ibunya bergangguan depresi besar. Ia lalu mengukur pelebaran pupil anak-anak itu saat diperlihatkan foto orang bersedih, bahagia dan marah.
Gibb melakukan ini selama dua tahun. Selama masa itu dia melakukan wawancara terstruktur untuk mengetahui tingkat gejala depresi anak.
Hasil studi memperlihatkan, anak-anak pupilnya relatif melebar saat melihat gambar sedih, mengindikasikan ia mengalami gejala depresi lebih tinggi pada periode lebih singkat, tulis laman Eurekalert.org.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015