Beijing (ANTARA News) - Aplikasi taksi Uber versi Tiongkok, Didi Kuaidi, menyatakan telah menaikkan modal 2 miliar dolar AS dalam dua pekan, setelah Uber yang berasal dari AS berencana menginvestasikan 1,1 miliar dolar AS di Tiongkok tahun ini.
Didi Kuaidi, yang didukung dua raksasa teknologi Alibaba dan Tencent serta mengklaim diri sebagai jejaring transportasi mobile terbesar di dunia, mengaku telah menarik minat para investor global.
Perusahaan aplikasi taksi ini menargetkan beberapa ratus juta dolar AS lainnya dari para investor baru dalam bulan-bulan mendatang.
"Fakta bahwa para investor global berani berpartisipasi dalam putaran penggalangan dana ini menunjukkan kepercayaan mereka pada perkembangan perusahaan kami," kata Cheng Wei, bos Didi Kuaidi, seperti dikutip AFP.
Popularitas perusahaan-perusahaan penyewaan kendaraan pribadi seperti Didi Kuaidi dan Uber memang lagi menanjak di Tiongkok di tengah buruknya pelayanan taksi biasa yang para pengemudinya kerap ugal-ugalan di jalan.
Uber yang mulai beroperasi di Tiongkok tahun lalu menyampaikan pesan pentingnya kepada investor bulan dengan membenamkan investasi senilai tujuh miliar yuan di Tiongkok, lapor Financial Times.
Para pengemudi Uber telah menempuh 1 juta kali perjalanan setiap hari, kata CEO Travis Kalanick seraya menambahkan bahwa perusahaannya akan memasukkan 50 kota dalam jejeraing operasinya dari 11 kota yang sekarang ada.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015