Roma (ANTARA News) - Pelatih timnas Italia Antonio Conte merupakan satu di antara 104 orang yang diminta oleh jaksa untuk menghadiri persidangan untuk dugaan keterlibatan mereka dalam pengaturan pertandingan pada 2011, kata kantor berita ANSA pada Selasa.
Conte, yang telah menjalani skors yang dijatuhkan oleh federasi sepak bola Italia (FIGC) dalam kaitannya dengan kasus itu namun selalu membantah melakukan pelanggaran, dituding melakukan "penipuan olahraga" oleh jaksa penuntut di kota utara Cremona.
Tudingan itu timbul pada 2011, ketika Conte, yang memenangi tiga gelar Liga Italia secara beruntun bersama Juventus sebelum ditunjuk menjadi pelatih timnas Italia tahun lalu, masih melatih Siena di Serie B.
Jaksa menyebut pertandingan melawan Albino Leffe, sedangkan tudingan lain terkait pertandingan melawan Novara telah dicoret, kata ANSA.
Permintaan yang diajukan jaksa Roberto Di Martino menyebut panduan yang dikeluarkan oleh asosiasi pelatih Italia, yang mengatakan para anggotanya semestinya menjadi "penyelamat sikap moral para pemain."
Pelatih Udinese Stefano Colantuono juga merupakan salah satu orang yang diminta menghadiri persidangan.
Colantuono, yang pada Februari mengatakan tudingan keterlibatan telah "merusaknya" dan bahwa ia tidak memahaminya, sedang diselidiki terkait pertandingan Serie B ketika ia melatih Atalanta melawan Crotone.
Penyelidikan umum dilakukan menyusul dugaan adanya upaya untuk memanipulasi pertandingan-pertandingan di Serie B, divisi kedua Italia, dan kompetisi strata ketiga Lega Pro pada musim 2010/2011. serta beberapa pertandingan Piala Italia.
Penyelidikan-penyelidikan dipimpin oleh polisi dan jaksa negeri dari Cremona setelah laporan dari klub lokal Cremonese mengungkap dugaan skandal.
FIGC telah melakukan penyelidikannya sendiri dan menskors Conte selama sepuluh bulan pada 2012, yang belakangan dikurangi menjadi empat bulan setelah proses banding. Conte sebelumnya menolak permohonan banding yang menawarkan skors tiga bulan.
Lebih dari 50 pemain diskors sampai lima tahun dan sejumlah klub, termasuk Atalanta dan Siena, juga mendapat pengurangan nilai dari FIGC terkait kasus ini, demikian Reuters.
(H-RF)
(Uu.SYS/C/H-RF/B/D011) 08-07-2015 03:23:58
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015