Ayu, saat ditemui di Jakarta, Selasa, menuturkan salah satu cara menentukannya adalah dengan memastikan aktivitas keluarga anda selama Lebaran, apakah lebih banyak mengunjungi atau dikunjungi.
Bagi anda yang akan lebih banyak dikunjungi alias kedatangan tamu selama Lebaran, baik itu karena kedudukan di kantor maupun urutan usia di dalam keluarga besar, Ayu menyarankan untuk mengecat ruang tamu dengan warna kuning atau biru.
Meski juga menyarankan warna kuning, Ayu lebih mengusulkan memilih warna biru, karena selain menimbulkan efek relaksasi bagi para pengunjung maupun tuan rumah, biru juga memiliki kesan yang lebih formal.
"Selain menimbulkan kedamaian dan efek relaksasi, biru itu punya sisi formil dibandingkan warna hijau atau kuning misalnya.
"Jadi dengan menggunakan warna biru di ruang tamu, suasana relaks bisa tetap hadir dalam situasi yang formil selaiknya dibutuhkan kala menerima tamu, termasuk dalam suasana Lebaran," katanya.
Warna biru tersebut bisa kombinasikan dengan menyematkan aksen kuning yang hangat melalui dekorasi aksesoris ruangan, demi menghadirkan suasana nyaman.
Sementara bagi keluarga yang lebih banyak melakukan kunjungan ke sanak famili mereka, Ayu menyarankan untuk menggunakan warna hijau di ruang tamu mereka maupun ruang keluarga.
"Buat yang lebih banyak berkunjung saya sarankan pakai warna hijau. Ini tidak lepas dari sifat warna hijau sebagai the most restful colour in the eye, warna yang memberikan efek beristirahat dan teduh saat dilihat.
"Jadi setelah anda berkeliling ke sanak famili sepanjang hari, pulang ke rumah masuk ruang tamu, disambut warna hijau itu seolah-olah langsung dipeluk erat oleh ruangan rumah kita. Karena dia sifatnya sangat teduh," tuturnya.
Selain itu, Ayu menyarankan bagi keluarga Indonesia yang biasanya menggunakan warna-warna netral seperti putih, krem ataupun abu-abu muda, agar tahun ini berani bereksperimen menggunakan warna-warna yang baru.
"Sesekali coba beranikan diri untuk pakai tiga warna tadi, hijau, biru atau kuning. Kalau tidak berani di seluruh ruangan, coba pakai di satu dinding saja sebagai aksen.
"Itu untuk menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda. Coba di satu dinding saja, nantinya dinding itu akan menjadi sorotan utama seisi ruangan," pungkasnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015