"Perbankan syariah merupakan salah satu masa depan dari perekonomian Indonesia, diharapkan masyarakat lebih banyak aktif dan memanfaatkan keberadaan perbankan syariah," kata Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama Islam Persis Kabupaten Bandung, Selasa.
Kehadiran Zulkifli Hasan pada acara itu sekaligus pula membuka pelatihan kepada 35 mubaligh Persis tentang perbankan syariah.
Ia berharap pertumbuhan perbankan syariah mampu ditangkap oleh masyarakat sehingga bisa memaksimalkan upaya pemerintah dalam pemberdayaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Dengan konsep bagi hasil jelas baik bank maupun nasabah dalam posisi yang sama. Program pendidikan mubaligh untuk mensyiarkan perbankan syariah sesuai dengan program kami di MPR," kata Zulkifli.
Ia menyebutkan perbankan syariah sebenarnya memiliki modal yang cukup besar dengan jumlah umat Islam di Indonesia yang jumlahnya terbesar.
"Jumlah yang besar itu harus menjadi kekuatan besar pula dalam mendorong kebangkitan ekonomi Indonesia," katanya.
Jumlah umat yang besar itu, kata dia, harus dikonversi menjadi kekuatan dan potensi yang bisa memberikan solusi bagi negeri ini.
Sementara itu Inisiator Mandala Institut yang juga anggota Komisi II DPR Ahmad Najib menyebutkan kegiatan pelatihan ustadz terkait perbankan syariah itu sangat penting karena masyarakat masih sangat minim wawasan dari sisi ekonomi syariah.
"Upaya ini diharapkan dapat memperkenalkan pentingnya ekonomi syariah sekaligus memberikan keterampilan tentang perbankan syariah," kata Ahmad Najib.
Terkait program pendidikan mubaligh itu, menurut Najib, mendorong tingkat pengetahuan dan keterlibatan masyarakat terhadap perkembangan ekonomi syariah, sekaligus mengajak masyarakat menjadi pengguna aktif lembaga keuangan Islam.
Sementara itu sasaran dari kegiatan itu adalah para mubaligh se-Indonesia termasuk para aktivis dan jamaah.
"Ke depan akan dibuat wadah untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan tentang ekonomi syariah kepada masyarakat," kata Ahmad Najib menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015