Ambon (ANTARA News) - Politisi PDIP yang juga guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Satya Wacana, Professor Hendrawan Supratikno memastikan perekonomian Indonesia masih cukup kuat dan tak akan senasib dengan Yunani yang terkena krisis sampai negeri ini menjadi bangkrut.
Politisi PDIP itu membandingkan utang Yunani pada pihak luar mencapai 270 persen, sedangkan utang Indonesia masih 24 persen.
Defisit fiskal Yunani mencapai 60 persen, sedangkan Indonesia tujuh persen.
"Yunani banyak berutang pada lembaga luar, makanya bangkrut. Kalau yang kita utangi itu orang luar, dan mereka sudah tak percaya lagi sama kita, begitu aset lepas ya kita enggak bisa membeli balik," kata Hendrawan di Ambon, Selasa.
Anggota Komisi VI DPR RI itu kemudian mencontohkan negara yang lolos dari kebangkrutan meski utang mencapai 200-an persen.
"Jepang itu bisa lolos dari kebangkrutan karena pemerintah ya berutang pada rakyatnya sendiri melalui uang dari jaminan kesehatan dan tenaga kerja. Uang di bagian jaminan kesehatan dan tenaga kerja banyak, kalau diakumulasikan maka bisa jadi modal surat utang negara," katanya.
Oleh sebab itu, Indonesia hendaknya mengikuti jejak Jepang yang mengelola dengan baik lembaga penjaminan kesehatan dan tenaga kerjanya.
"Jepang itu stabil, bunga bank 0,5 persen, pemerintah percaya ke warga, warga percaya ke pemerintah, tatanan masyarkatnya juga ideal sekali. Bayangkan waktu ada musibah gempa bumi dan nuklir bocor, mereka tetap tertib antre, itu luar biasa, masing-masing tidak akan menipu. Indonesia bisa seperti itu seandainya warganya menghayati Pancasila, negara paripurna."
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015