Kepala Unit Registrasi dan Administrasi (Regiden) Samsat Kota Bogor Iptu Dwi Sumanto mengatakan, meningkatnya jumlah wajib pajak yang datang membayarkan pajaknya karena banyak yang membayar lebih awal.
"Sebenarnya jumlah wajib pajak setiap bulannya itu sama saja, hanya karena ini mau lebaran yang bayar lebih awal cenderung meningkat," katanya saat ditemui Antara, di Bogor, Selasa.
Ia mengatakan, wajib pajak yang membayar pajak lebih awal karena tidak ingin ribet mengurus pajak kendaraan setelah atau sebelum libur lebaran. Mereka juga menghindari jatuh tempo saat mudik lebaran.
"Kebanyakan yang bayar awal itu mereka yang pajaknya jatuh tempo tanggal 17 Juli, sampai 20 an Juli. Karena pelayanan Samsat juga libur saat lebaran," katanya.
Iptu Dwi mengatakan, rata-rata setiap hari jumlah wajib pajak yang datang membayar kewajibannya mencapai ratusan orang. Sejak memasuki minggu ketiga Ramadhan jumlahnya meningkat menjadi 50 persen dari biasanya.
Adanya peningkatan ini, lanjut Iptu Dwi, pihaknya tetap memberikan pelayanan maksimal dengan pengurusan secara cepat sehingga tidak terjadi antrian di loket pendaftaran, pembayaran, pemeriksaan maupun penyerahan berkas.
"Tidak ada tambahan loket khusus, tetap saja ada 12 loket yang kita gunakan. Hanya pelayanan petugas lebih maksimal. Jam operasional selama Ramadhan tetap, tidak ada perubahan. Kita layani sampai selesai," katanya.
Endang (20) salah satu wajib pajak membayar pajak kendaraannya di Samsat Kota Bogor lebih awal karena mau dibawa mudik lebaran. Ia tidak mau selama mudik mengalami kesulitan karena kendaraannya mati pajak.
"Pajaknya berakhir tanggal 18, bertepatan lebaran. Kalau tidak diurus sekarang, takutnya saat mudik kena razia polisi repot nanti lebarannya," kata Endang.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015