Petenis Rusia itu, yang tidak pernah melewati putaran keempat sejak 2011 di turnamen yang hanya sekali ia menangi saat masih menjadi petenis remaja 11 tahun silam, kini akan berhadapan dengan Coco Vadeweghe asal AS di delapan besar.
Kemenangannya atas Diyas jauh dari kemenangan menyeluruh, namun tetap cukup menjadi bukti bahwa unggulan keempat ini masih mampu tampil bagus, ketika ia mempertahankan rekornya tidak kehilangan set sejauh ini.
Ia menemukan ritme pukulannya pada awal pertandingan di bawah langit yang berkabut di Lapangan Satu, melancarkan serangan dari baseline melalui pukulan-pukulan kerasanya dan mematahkan serve lawan untuk unggul 3-1 melalui pukulan kemenangan yang menyilang lapangan.
Diyas, yang naik 129 posisi pada 2014 untuk menghuni peringkat 34 dunia, memperlihatkan dirinya tidak memiliki sentuhan lembut dengan balas mematahkan serve lawan di game kesembilan, setelah menyelamatkan dua set point, namun kekuatan ekstra Sharapova berbicara dan ia mengunci set pertama pada serve lawannya.
Bagaimanapun, terdapat perubahan momentum yang jelas, pada awal set kedua, ketika konsentrasi Sharapova merosot dan petenis Kazakhstan itu mematahkan serve dan menahan untuk unggul 3-1.
Bagaimanapun, Diyas kekurangan senjata untuk mempertahankan keuntungan itu dan sang juara Grand Slam lima kali balas mematahkan servenya untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3, dan kemudian menyelesaikan pertandingan pada serve Ditas ketika petenis Kazakhstan itu melepaskan pukulan backhand yang terlalu panjang. Demikian laporan Reuters.
(Uu.H-RF/D011)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015