Jakarta (ANTARA News) - Perum DAMRI menambah 38 unit sistem keamanan yang dinamakan black box atau kotak hitam pada beberapa trayek angkutan mudik guna memantau kondisi di dalam dan luar kabin ketika armada sedang beroperasi.
"Tahun ini kami punya 69 unit kotak hitam, alias bertambah dari tahun lalu. Mudik tahun lalu, hanya ada 31 unit yang dapat terpasang," kata Asisten Senior Manager Teknologi Informasi Perum DAMRI, Tri Wahyono, di Jakarta, Minggu.
Penambahan kotak hitam ini upaya DAMRI meningkatkan keamanan transportasi.
Kotak hitam yang di dalamnya terpasang sistem pelacakan dan transmisi dengan menggunakan Global System for Mobile (GSM) seperti chip pada kartu ponsel berfungsi mengirimkan setiap data informasi pada armada.
Selain itu, beberapa kamera pengawas atau CCTV di dalam dan luar kabin berfungsi memantau keadaan penumpang beserta kru termasuk sopir di dalamnya untuk dipancarkan seketika kepada pos operasional.
Perangkat keamanan ini sudah terpasang, antara lain di beberapa angkutan mudik jurusan Jakarta-Cilacap, Jakarta-Yogyakarta, Bandung-Kuningan, Bandung-Indramayu, dan beberapa armada terbaru yang digunakan sebagai angkutan Bandara Soekarno-Hatta.
Selain untuk memberi nilai tambah dalam keamanan, kotak hitam ini juga bertujuan memberi kenyamanan pada penumpang karena tidak ada lagi penumpang berdiri.
Pos operasional dapat memantau ada atau tidaknya kernet brengsek yang mengangkut penumpang tak bertiket.
Pewarta: Mentari Gayati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015