Denpasar (ANTARA News) - Duta Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menampilkan sendratari "Kethek Ogleng" di Pesta Kesenian Bali ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Minggu.
Sepuluh penari dan tujuh pemain gamelan mementaskan drama tari rakyat lawas dari daerah Gunungkidul, yang pada masa lalu termasuk wilayah Kerajaan Mataram.
"Kami ingin mengenalkan berbagai kesenian klasik khas Jawa, sekaligus mempromosikan daerah kami kepada wisatawan yang berkunjung Bali," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul, Saryanto.
Kisah dalam sendratari tersebut, menurut dia, di ambil dari Epos Panji yang bercerita tentang cinta segitiga antara Kethek Ogleng, Endang Lara Tompe dan Raden Panji Putra.
Dalam sendratari itu dikisahkan bahwa Kethek Ogleng adalah seorang begawan yang berwujud manusia kera. Titisan dari raksasa jahat itu mencari Dewi Widyowati, yang menitis ke dunia sebagai Endang Lara Tompe, gadis cantik di Desa Dadaptulis.
Endang Lara Tompe yang sedang mencari kekasihnya, Raden Panji Putra, kemudian bertemu dengan Kethek Ogleng.
"Kethek Ogleng kemudian merayu Endang Lara Tompe, tetapi tidak digubris, hingga membuat sang perawan desa itu melarikan diri. Baru kemudian Raden Panji Putra menolong sang kekasih, hingga akhirnya dapat mengalahkan sang titisan raksasa itu," katanya.(KR-LHS)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015