Jakarta (ANTARA News) - Masih berlangsungnya tekanan jual saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,65 persen. Analis Riset dari Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, Selasa, mengatakan bahwa secara teknikal tekanan jual semakin menguat dari indikator `stochastic oscillator`. "Perspektif teknikal indeks belum mengarah pada kemungkinan rebound, karena sinyal jual justru semakin kuat dari indikator stochastic oscillator," kata mereka. IHSG pada sesi pagi ditutup turun 11,835 poin atau 0,65 persen menjadi 1.801,835 dan indeks LQ45 terkoreksi 2,809 poin atau 0,71 persen ke posisi 390,589. Volume perdagangan mencapai 2,349 miliar saham dan nilai Rp1,344 triliun dari 19.349 kali transaksi. Berlanjutnya tekanan jual ini juga dipengaruhi oleh investor lokal yang mengikuti pergerakan bursa Hongkong. "Pada awal perdagangan indeks mengalami kenaikan karena mengikuti positifnya pembukaan Hang Seng, namun setelah bursa Hongkong melemah, bursa kita juga melemah," kata pelaku pasar dari Valbury. Harga minyak mentah yang kembali turun mendekati level 56 dolar AS per barel dan penguatan rupiah terhadap dolar AS tidak bisa mengangkat IHSG. Harga minyak dunia di Pasar New York untuk pengiriman February jenis 'light sweet' turun 22 sen menjadi 56,31 dolar AS per barel, sedangkan di pasar London jenis `Brent North Sea crude` untuk pengiriman Februari turun 4 sen menjadi 55,60 dolar As per barel. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Selasa pagi menguat namun masih di atas level Rp9.000 per dolar AS menjadi Rp9.015/9.018 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.030/9.040 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa pagi ini saham yang mengalami tekanan jual masih mendominasi perdagangan saham di BEJ, dimana 97 efek turun dibanding yang naik 43 dengan 59 efek tak bergerak harganya. Penurunan indeks dipimpin oleh saham unggulan seperti Bank Mandiri (BMRI), Tambang Timah (TINS), Indosat (ISAT) dan Bank BRI (BBRI). BMRI mengalami koreksi Rp125 menjadi Rp2.725, TINS turun Rp300 ke posisi Rp5.600, ISAT melemah Rp50 ke level Rp6.500 dan BBRI tertahan Rp100 di harga Rp5.200. (*)
Copyright © ANTARA 2007